I f t i t a h
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga Allah Swt. Senantiasa mencurahkan
Nur Rahmat, Taufiq dan HidayahNya kepada kita sekalian
Sekilas Profil Pondok Pesantren
"Syekh Muhammad Arsyad Al- Banjary"
Dalampagar Ulu – Martapura Timur – Kalimantan Selatan
Berisi perjalanan sejarah pendidikan ke-Islaman
dan cita-cita kedepan
menyalurkan segenap kemampuan dan kemauan
untuk mewujudkan kesejahteraan
Ummat dan Izzul Islam Wal Muslimin
Pimpinan dan Civitas Pondok Pesantren
mengajak kepada kita semua untuk turut serta terlibat
menegakkan harapan dan membangun cita-cita bersama
Mencerdaskan generasi, membimbing putera puteri Islam
agar menjadi bintang-bintang zaman yang membebaskan dari belenggu
kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan ilmu pengetahuan
mendobrak kebekuan dan kejumudan
Membawa ummat bergerak dan berprestasi
dengan penuh Ridho Allah Swt.
والله الموفق الى اقوم الطريق
● Al-Ustadz H.M. Fadhil Zein
● Al-Ustadz Drs. Akhmad Dairoby, M.Ed.
● Ali Sadikin Chalidy
SEKILAS PROFIL
“PONDOK PESANTREN SYEKH muhammad ARSYAD AL-BANJARY”
DALAMPAGAR ULU - MARTAPURA timur - KALIMANTAN SELATAN
PENDAHULUAN
Visi dan Misi Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary yang hadir ditengah - tengah masyarakat Dalampagar Ulu Martapura Timur Kalimantan Selatan adalah hasil sebuah kreatifitas para Ulama dan tetuha masyarakat yang dalam kehadirannya mempunyai pandangan bahwa generasi yang Islami harus selalu dan senatiasa menjadi pilar utama sebuah komunitas masyarakat dalam menyambung syiar Islam di dunia ini, maka visi dan misi utama dari kehadiran pondok pesantren ini adalah :
- Mendidik santri (generasi muda Islam) yang mempunyai Akhlaqul Karimah dan mampu menyerap serta memelihara dan mempertahankan nilai nilai Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah yang telah diwariskan oleh para Ulama Salafiyah terdahulu.
- Menjadikan santri terampil, mempunyai wawasan luas, dapat berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya menurut nilai ke-Islaman.
- Menumbuhkan dan dan memiliki kecerdasan jiwa, rasa dan karsa terhadap lingkungan sekitar dan sesamanya.
- Mendorong santri agar tumbuh menjadi insan yang inisiatif dan responsive.
- Membentuk santri yang sehat dan kuat secara fisik jasmani dan mentalitas rohani.
Tujuan dan Strategi Pondok Pesantren
Dengan terwujudnya pembinaan dan pengembangan Pondok Pesantren ini, akan berupaya menggulirkan aktifitas pendidikan Islamiyah bagi putera-puteri Islam yang memiliki :
- Aqidah yang shohih yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah baik dalam Ke-Tauhidan ( Ilmu kalam ) Akhlaq & Adab (Tasawwuf) serta Fiqh.
- Akal dan Ruhani yang cerdas
- Tubuh dan jasmani yang bersih dan sehat.
- Menguasi dan memahami ilmu-ilmu dasar ke-Islaman untuk dapat membaca kitab kuning (kutubussalafishsholih)
- Mengembangkan nilai - nilai keilmuan yang telah diperoleh kepada keluarga dan lingkungan sekitar dimana berada.
Strategi pengembangan dan pembinaan kedepan serta peningkatan mutu pondok pesantren meliputi :
1. Pelatihan dan pemagangan Administrasi.
2. Bea siswa dan perekrutan Asatidzah dan tenaga administrasi
3. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Ke-Islaman
4. Rehabilitasi dan renovasi bangunan fisik
5. Pengadaan sarana dan fasilitas penunjang kelancaran pendidikan
6. Program bantuan sosial dan kesejahteraan asatidzah.
PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN
A. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren
Cikal bakal lahirnya Pondok Pesantren “Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary” yang berlokasi di Desa Dalampagar Ulu Kecamatan Martapura Timur (40 km dari ibukota provinsi Kalimantan Selatan) adalah dari pengajian dan pesantrian yang dipimpin langsung oleh Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (yang populer dengan sebutan Datuk Kalampayan) sekitar tahun 1774 M – 1812 M. setelah wafatnya beliau, pesantrian (Pengajian Halaqoh Salafiyah) dilanjutkan dan diteruskan oleh anak-anak dan cucu-cucu serta cicit Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary ( generasi pertama sampai ketiga ) sekitar tahun 1812 M – 1900 M.
Pada tahun 1900 M – 1931 pesantrian dilanjutkan dan disambung oleh generasi keempat dan kelima dari Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary yang antara lain :
- Tuan Guru H. Isma’il Khatib
- Tuan Guru H. Khalid
- Tuan Guru H. Moh. Thoha bin H.M. Sa’ad
- Tuan Guru H. Acil Lamak
- Tuan Guru H. Zainal Ilmi
- Tuan Guru H. Abdullah Khatib
- Tuan Guru H. Ahmad Nawawi
- Tuan Guru H. Syuja
Aktifitas pengelolaan dan pembinaan pendidikan keagamaan dan keilmuan serta amaliyah terus berlanjut dan berkembang setelah generasi kelima dari zurriat Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary hingga ketujuh sekitar tahun 1931 M – 1988 M. diantaranya
- Tuan Guru HM. Syarwani Abdan (bermakam di Bangil)
- Tuan Guru H. Mohammad Noor Pengulu
- Tuan Guru H. Mohammad Arfan Qadhi
- Tuan Guru H. Bajuri
- Tuan Guru H. Mohammad Anwar
- Tuan Guru H. Ahmad Bahagia
- Tuan Guru H. Salman Jalil
- Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il
- Tuan Guru H. Sirajuddin Ahmad
- Tuan Guru H. Mahmud Arsyad
- Tuan Guru H. Muhammad Hamzah Ibrahim
Perkembangan Bentuk Pondok Pesantren
Awal mula dari kehadiran Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary adalah sebuah Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah yang diberi nama Madrasah “Istiqomah” yang dibangun pada tanggal 14 Syawwal 1359 H. bertepatan dengan tanggal 01 Juni 1931 M. tanggal ini dipakai sebagai awal berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary sekarang ini. Berdirinya Madrasah “Istiqomah” ini mengikuti corak dan gaya Madrasah Thawalib di-Padang Panjang. Pemerakarsanya adalah Tuan Guru H. Mohammad Thoha bin H.M. Sa’ad Padang dan dibawah pimpinan dan asuhan Tuan Guru H. Anwar dan Tuan Guru H. Muhammad Arfan.
Perkembangan Madrasah Istiqomah pada tahun 1951 M – 1963 M diganti namanya menjadi Madrasah Syar’iyyah yang dibina oleh Tuan Guru H. Zainal Ilmi kemudian dilanjutkan oleh Tuan Guru H. Mohammad Arfan dibawah pimpinan Tuan Guru H. Salman Jalil kemudian diteruskan oleh Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il.
Pada tahun 1963 M – 1988 terjadi lagi pergantian nama dari Madrasah Syar’iyyah kepada nama baru Madrasah "Sullamul 'Ulum" (pemberian nama oleh Tuan Guru H. Sya’rani Arief) ini karena perkembangan Madrasah ditambah dengan tingkat Aliyah Diniyah (menengah atas) dibawah binaan Bapak H.M. Bakri dipimpin oleh Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il dan pimpinan harian oleh Tuan Guru H. Mahmud Arsyad.
Perkembangan Madrasah Istiqomah pada tahun 1951 M – 1963 M diganti namanya menjadi Madrasah Syar’iyyah yang dibina oleh Tuan Guru H. Zainal Ilmi kemudian dilanjutkan oleh Tuan Guru H. Mohammad Arfan dibawah pimpinan Tuan Guru H. Salman Jalil kemudian diteruskan oleh Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il.
Pada tahun 1963 M – 1988 terjadi lagi pergantian nama dari Madrasah Syar’iyyah kepada nama baru Madrasah "Sullamul 'Ulum" (pemberian nama oleh Tuan Guru H. Sya’rani Arief) ini karena perkembangan Madrasah ditambah dengan tingkat Aliyah Diniyah (menengah atas) dibawah binaan Bapak H.M. Bakri dipimpin oleh Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il dan pimpinan harian oleh Tuan Guru H. Mahmud Arsyad.
Pengembangan Pondok Pesantren
Seiring dengan perjalanan waktu dan dinamika kehidupan beragama, khususnya di Desa Dalampagar Ulu – Martapura Timur, atas prakarsa pimpinan Madrasah pada waktu itu ( Tuan Guru H. Abdul Hamid Syarwani ) sejak tahun 1990-an M. sampai sekarang Madrasah Sullamul Ulum berubah nama dan statusnya ditingkatkan menjadi Pondok Pesantren “Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary” namun tetap menggunakan nama “Sullamul ‘Ulum” ditiap tingkatan sebagai penghormatan kepada yang memberikan nama pada waktu itu ( Tuan Guru H. Sya’rani Arief ) yang mana Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary membawahi tingkatan / jenjang pendidikan :
No.
|
J e n j a n g
|
K e p a l a
|
Lama Pendidikan & Kurikulum
| |
Tahun
|
Kurikulum
| |||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
TKA "Sullamul 'Ulum"
|
H.M. Fadhil Zein
|
2
|
Lokal Diniyah
|
2
|
MDA "Sullamul 'Ulum"
|
H.M. Fadhil Zein
|
4
|
Lokal Diniyah
|
3
|
MDW "Sullamul 'Ulum"
|
H.M. Fadhil Zein
|
3
|
Lokal Diniyah
|
4
|
MDU "Sullamul 'Ulum"
|
Abdul Halim ZA
|
3
|
Lokal Diniyah
|
5
|
MDT "Sullamul 'Ulum"
|
H.M. Mazani AR.
|
3
|
Lokal Diniyah
|
6
|
MTs "Sullamul 'Ulum"
|
H. Ahmad Daudi
|
3
|
Depag & Diknas
|
7
|
MA "Sullamul 'Ulum"
|
H.M. Irsyad Zein
|
3
|
Depag & Diknas
|
8
|
Majelis Ta'lim
|
Kutubussalafishsholih
|
Pimpinan Pondok Pesantren sejak berubah nama tahun 1990 M. adalah Tuan Guru H. Abdul Hamid Syarwani. Dan sejak tahun 1998 M. sampai sekarang ini pimpinan pondok diserahkan kepada Guru H.M. Fadhil Zein.
Karena Pondok Pesantren mempunyai jenjang dan tingkat sebagaimana tersebut diatas, maka untuk sub koordinasi dengan pimpinan pondok dalam hal manajemen kelangsungan pondok pesantren maka ditiap tingkat dipilih seorang Ustadz sebagai Kepala masing-masing tingkat seperti tersebut diatas.
Perkembangan terakhir dari diamika pendidikan keagamaan di sekitar pondok pesantren ini, sejalan untuk menguatkan eksistensi dan keberadaan pondok pesantren sebagai sebuah asset ummat yang telah mencetak ribuan insan religius yang tersebar di kawasan Kalimantan Selatan pada khususnya dan Kalimantan dan sekitarnya pada umumnya. Maka pada awal Mei 2007 telah dibentuk sebuah yayasan yang mengelola pondok pesantren ini secara professional dan manajemen pendidikan kekinian dengan nama Yayasan Al - Arsyadiyah Notaries Neddy Farmanto, SH. Nomor Akta: 05 tahun 2007
Langkah pertama yang dibenahi pihak yayasan adalah kembali merestrukturisasi jenjang / tingkat yang berada dilingkungan Pondok Pesantren Syekh Muhamad Arsyad Al-Banjary melalui sebuah rapat paripurna yayasan dengan segenap instrumen pondok pesantren pada hari Jum'at tanggal 08 Jumadil Awwal 1428 H / 25 Mei 2007 M. keputusan dituangkan dalam sebuah Berita Acara Keputusan Nomor : 03-YA/DPU/V/2007 dan berlaku efektif sejak tahun pelajaran 2007/2008 sebagai berikut :
No.
|
J e n j a n g
|
K e p a l a
|
Lama Pendidikan & Kurikulum
| |
Tahun
|
Kurikulum
| |||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
TKA/TPA
|
Ahmady Hamid, Lc
|
2
|
Lokal Diniyah & Iqro
|
2
|
Diniyah Awwaliyah
|
Ahmady Hamid, Lc
|
6
|
Lokal Diniyah
|
3
|
Diniyah Wustho
|
Abdul Halim ZA
|
3
|
Lokal Diniyah
|
4
|
Diniyah ‘Ulya
|
H.M. Mazani AR.
|
3
|
Lokal Diniyah
|
5
|
Majelis Ta'lim
|
Kutubussalafishsholih
|
KEADAAN DAN FASILITAS PONDOK PESANTREN
Keadaan Lembaga
1. Ruang Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar santri saat ini, pondok pesantren mempunyai 16 ruang / lokal belajar ( 2 unit gedung ) digunakan secara bergiliran pagi dan sore. Untuk kegiatan belajar pagi untuk tingkat Diniyah Awwaliyah, Diniyah Wustho dan Diniyah Ulya. Dan kegiatan belajar sore bagi santri TKA/TPA, dan Diniyah Awwaliyah (santri yang masih merangkap pendidikan di SD) diharapkan kedepannya ruang lokal ini bisa ditambah agar masing-masing tingkat dapat menempati ruang lokal masing-masing agar pengelolaan ruang / kelas lebih tertib dan tidak tumpang tindih.
2. Asrama Santri.
Asrama santri diperlukan untuk menampung santri yang datang dari berbagai daerah kecamatan dan kabupaten serta propinsi disekitar pondok pesantren. Saat ini hanya ada sebuah Asrama putera “Arsyadi” yang dibangun pada tahun 1981 dengan kontruksi kayu dua lantai yang dibangun oleh Yayasan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary yang mana waqaf tanahnya berasal dari Tuan Guru H. Zainal Ilmi. Asrama tersebut mempunyai 15 kamar tidur dan dapat menampung sekitar 75 orang santri. Saat ini asrama tersebut sudah mulai perlu direnovasi dan dibenahi segala fasilitas pendukungnya namun ketiadaan dana khusus untuk hal itu, dan tidak adanya anggaran daerah untuk renovasi asrama santri. Sedangkan asrama yang satunya bernama Asrama “Istiqomah” mempunyai 2 tingkat dan 7 kamar dan dapat menampung santri 42 orang dulunya asrama tersebut bekas bangunan madrsah Istiqomah (nama lain sebelum nama ponpes sekarang ini) keberadaan asrama itu saat ini sudah tidak ada lagi yang dibangun pada tahun 1966.
Hilangnya asrama tersebut tidak lepas karena ketiadaan alokasi dana renovasi biaya pemeliharaan sehingga hancur dimakan usia karena terbuat dari kontruksi kayu, tanah tersebut waqaf dari Datu H.M. Sa’ad. Dan karena keterbatasan daya tampung asrama sekarang ini, banyak santri yang bermukim untuk menempuh pendidikan diponpes ini, menumpang dan menyewa rumah-rumah penduduk disekitar pondok pesantren. Semoga kedepannya ada para agniya atau instansi yang peduli untuk menanam investasi mendirikan asrama santri, khusunya asrama puteri yang sekarang ini tidak ada.
Hilangnya asrama tersebut tidak lepas karena ketiadaan alokasi dana renovasi biaya pemeliharaan sehingga hancur dimakan usia karena terbuat dari kontruksi kayu, tanah tersebut waqaf dari Datu H.M. Sa’ad. Dan karena keterbatasan daya tampung asrama sekarang ini, banyak santri yang bermukim untuk menempuh pendidikan diponpes ini, menumpang dan menyewa rumah-rumah penduduk disekitar pondok pesantren. Semoga kedepannya ada para agniya atau instansi yang peduli untuk menanam investasi mendirikan asrama santri, khusunya asrama puteri yang sekarang ini tidak ada.
3. Perpustakaan.
Keterbatasan ruangan sehingga perpusatakaan santri hanya ada satu buah khusus untuk tingkat TKA/TPA dan Diniyah Awwaliyah sedangkan perpustakaan untuk Diniyah Wustho dan Diniyah Ulya menempati ruang guru sekaligus ruang kepala. Padalah perpustakaan adalah bagian terpenting untuk bahan galian dan kajian ilmu ke-Islaman setelah belajar mengajar, pembenahan perpustakaan adalah bagian terpenting dalam program jangka panjang pembinaan dan pengembangan pondok pesantren.
4. Musholla
Musholla yang ada saat ini pula merangkap ruang aula dan dipakai bersama untuk masing- masing tingkat dalam lingkungan pondok pesantren. Musholla tersebut juga difungsikan sebagai tempat majelis ta’lim ba’da magrib dan kegiataan peribadatan santri dan asatidzah.
5. Ruang Pertemuan
Untuk menggelar acara rutin tahunan wisuda santri, kelulusan alumni dan pertemuan yang bersekala sedang maka ruang kelas/local belajar difungsikan sebagai ruang pertemuan, saat ini pondok pesantren tidak mempunyai ruang pertemuan yang representatif.
B. Ketenagaan
1. Pimpinan Pondok Pesantren
Pondok Pesantren dibawah asuhan / pimpinan Guru H.M. Fadhil Zein yang membawahi tingkat Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an&Taman Pendidikan Al-Qur’an (TKA/TPA) Madrasah Diniyah Awwaliyah, Madrasah Diniyah Wustho, dan Madrasah Diniyah Ulya dan sejak tahun pelajaran 2008/2009 Pimpinan dibantu oleh Pelaksana Tugas Pimpinan ( Badal Rois Am ) Guru H.M. Mazani AR (merangkap sebagai Kepala Diniyah Ulya) karena pimpinan saat kini sudah sepuh.
2. Keadaan Asatidzah
Asatidzah yang mengabdi dilingkungan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary dari tingkat TKA/TPA sampai dengan Diniyah Ulya berjumlah 38 orang dan 61 % alumni dari Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary dan 39 % alumni Pondok Datuk Kalampayan Bangil Jawa Timur dengan rincian sebagai berikut :
No.
|
Jenjang / Tingkat
|
Asatidzah
|
Jumlah
| |
Lk.
|
Pr.
| |||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
TKA / TPA
|
0
|
5
|
5
|
2
|
Diniyah Awwaliyah
|
9
|
6
|
15
|
3
|
Diniyah Wustho
|
12
|
0
|
12
|
4
|
Diniyah ‘Ulya
|
7
|
0
|
7
|
J u m l a h
|
28
|
11
|
39
|
Daftar Nama Dewan Asatidzah Dapat di klik : DISINI
3. Keadaan Santri
Santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary berasal dari sekitar ponpes. dan juga dari daerah luar kecamatan Martapura Timur dan luar kabupaten Banjar serta luar Provinsi Kalimantan Selatan. Kebanyakan latar belakang pekerjaan orang tua santri adalah petani dan wirausaha, dan yang menarik dari kehadiran santri luar (santri pemondok) adalah kebanyakannya dulunya orang tua santri pernah menempuh pendidikan dipondok pesantren ini sehingga diteruskan kembali oleh anak-anaknya untuk nyantri disini.
Data keadaan santri untuk tahun pelajaran 2010/2011 ini adalah sebagai berikut :
No.
|
Jenjang Pendidikan
|
Keadaan Santri
|
Jumlah
| ||
Tingkat
|
M a s a
|
Laki-laki
|
Perempuan
| ||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
TKA / TPA
|
2 Tahun
|
64
|
33
|
97
|
2
|
Diniyah Awwaliyah
|
6 Tahun
|
278
|
200
|
478
|
3
|
Diniyah Wustho
|
3 Tahun
|
86
|
35
|
121
|
4
|
Diniyah ‘Ulya
|
3 Tahun
|
76
|
27
|
103
|
Pondok Pesantren
|
504
|
295
|
799
|
Perkembangan santri dalam menempuh pendidikan di Pondok Pesantren ini dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang sigmifikan, dan ini sangat menggembirakan kita semua sebagai bagian dan andil pondok pesantren untuk ikut serta berperan dalam mencerdaskan ruhani generasi Islam dan mempertebal rasa ke-Imanan dan ke-Tauhidan mereka serta mempertajam nilai spiritual mereka dalam mengarungi kehidupan yang penuh kompetitif dan persaingan duniawi.
Karena memperhatikan latar belakang ekonomi orang tua santri maka kepada kita semua wajib hukumnya untuk selalu memikirkan kelangsungan dan kelancaran pendidikan mereka agar tidak putus ditengah jalan, maka bea siswa dan orang tua asuh serta program lainnya adalah bagian dari jalan untuk memelihara agar mereka tetap eksis dalam menempuh pendidikan agamanya di pondok pesantren ini.
4. Keadaan Tenaga Administrasi
Sebagaimana diketahui bersama, kelahiran sebuah pondok pesantren atau madrasah adalah hasil dari kreatifitas murni dari para tokoh agama dan ulama terdahulu dan dikelola dengan system yang sederhana pula, maka kadang masalah administrasi dan manajemen pengelolaan pondok pesantren seperti tidak begitu penting, padalah dibidang tenaga administrasi inilah dapat dilihat kemajuan sebuah pondok pesantren atau madrasah diniyah. Maka untuk kedepannya pihak yang merasa membawahi pondok pesantren dapat melakukan pelatihan tenaga administrasi agar profesional dibidangnya.
Tenaga Administrasi yang ada di lingkungan pondok pesantren diambil dari asatidzah yang mempunyai kecakapan dan kelebihan dalam bidangnya yaitu masing-masing tingkat mempunyai tenaga administrasi dalam hal ini Tata Usaha (TU) dan Bendaharawan Ponpes sebagai berikut :
No.
|
Jenjang / Tingkat
|
Tata Usaha / Bendaharawan
|
Merangkap
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
TKA / TPA
|
Marfu’ah
|
G u r u
|
2
|
Diniyah Awwaliyah
|
Ma'mun Taufiq
|
G u r u
|
3
|
Diniyah Wustho
|
Ali Sadikin Chalidy
|
-
|
4
|
Diniyah ‘Ulya
|
Ali Sadikin Chalidy
|
-
|
5
|
Pondok Pesantren
|
H.M. Sya’rani Muchlis
|
G u r u
|
C. Fasilitas Penunjang
Karena keterbatasan dana sebagaimana umumnya keadaan pondok pesantren dan madrasah diniyah yang hanya dikelola murni oleh masyarakat yang peduli akan keberlangsungkan keagamaan, maka untuk fasilitas lapangan olah raga tidak menjadi prioritas utama dan hanya menjadi penunjang tambahan, maka yang ada hanya lapangan sederhana yang menggunakan halaman asrama dan pondok pesantren sebagai sarana olah raga santri seperti bulu tangkis dan tenis meja.
Demikian pula sarana transportasi tidak pernah memiliki kendaraan roda empat (inventaris) untuk kelancaran pondok pesantren, mungkin kiranya pihak lain yang peduli dapat memikirkan dan membantu fasilitas penunjang seperti ini.
Mengenai kitab dan buku-buku untuk perpustakaan sudah dimulai pembenahan secara sedikit demi sedikit sebagai bagian penunjang bacaan asatidzah dan santri sesuai tingkatan kelas mereka. Beberapa tahun terakhir ini tiap tahun Departemen Agama Kabupaten memberikan kitab-kitab dan buku-buku sebagai bahan perpustakaan, dan semoga ini akan terus berlanjut dan berkesinambungan.
Dan untuk Laboratorium dan Balai Pengobatan, sepertinya ini hanya harapan dan rencana saja, pondok pesantren tidak mempunyainya, sekali lagi ini masalah klasik saja yaitu keterbatasan dana dan daya untuk merealisasikannya.
POLA PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN
A. Typologi Pondok Pesantren.
Sesuai dengan garis dari pendahulu (para pendiri pondok pesantren ini) typology pondok pesanten mengacu kepada pendidikan agama dalam hal ini pengkajian ilmu-ilmu agama (Salafiyah) dan biasa disebut kurikulum lokal Diniyah namun tetap mengedepankan asas ahlussunnah :
المحافظةعلى القديم الصالح والأخذ بالجديدالأصلح
“Mempertahankan tradisi lama yang baik dan menerima pembaharuan yang lebih baik”
B. Pola Pengelolaan Tata Usaha.
Untuk kelancaran manajemen administrasi pondok pesantren, maka tiap unit tingkatan mempunyai Tenaga administrasi sendiri-sendiri, dan untuk hal urusan eksternal dibawah koordinasi dan bimbingan pimpinan pondok yang juga mempunyai tenaga Administrasi (Tata Usaha) tersendiri, dan ini berjalan secara efektif dan selaras serta berkesinambungan.
C. Kurikulum dan Metode Pembelajaran
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan dipondok pesantren ini adalah kurikukulum lokal diniyah mengacu kepada penggalian kitab-kitab kuning salafiyah ahlussunnah wal jama’ah. Sekitar 20 tahun ponpes juga melaksanakan pendidikan formal dengan kurikulum Depag dan Diknas untuk tingkat Tsanawiyah dan Aliyah (sejak 2007/2008 terlikuidasi) dan sebagai gantinya sejak tahun pelajaran 2008 / 2009 oleh Departemen Agama dan Dinas Pendidikan kabupaten Banjar, ponpes ini diikutsertakan dalam program Wajar Dinas dengan nomor dan tanggal piagam penetapan penyelenggaraan wajar diknas nomor : 335 / 2008 tanggal : 01 Agustus 2008 .
Tetapi yang diprioritaskan adalah pendidikan non formal (Kurikulum Lokal Takhassus Diniyah) ini tidak terlepas dari warisan para ulama terdahulu dalam menghadirkan pondok pesantren ini ditengah-tengah masyarakat dan ini Insya Allah akan terus dipertahankan sebagai bagian ijtihad dan ikhtiar kolektif untuk tetap eksis menyelenggarakan pendidikan lokal non formal, karena sudah terbukti menghasilkan out put yang baik ditengah-tengah masyarakat.
Tetapi yang diprioritaskan adalah pendidikan non formal (Kurikulum Lokal Takhassus Diniyah) ini tidak terlepas dari warisan para ulama terdahulu dalam menghadirkan pondok pesantren ini ditengah-tengah masyarakat dan ini Insya Allah akan terus dipertahankan sebagai bagian ijtihad dan ikhtiar kolektif untuk tetap eksis menyelenggarakan pendidikan lokal non formal, karena sudah terbukti menghasilkan out put yang baik ditengah-tengah masyarakat.
Metode pembelajaran menggunakan media tatap muka diruang belajar dan untuk tingkat TKA/TPA dan Diniyah Awwaliyah memakai system Guru Kelas sedangkan untuk tingkat Diniyah Wustho dan Diniyah ‘Ulya memakai system Guru Mata Pelajaran.
D. Kegiatan Ekstra Kurikuler
Untuk meningkatkan kualitas santri dalam berbagai disiplin ilmu, dan sebagai bekal terjun ketengah masyarakat, kegiatan tambahan yang bersifat ilmiyah, amaliyah terus dibenahi dan ditingkatkan dengan diadakannya kegiatan ekstra kurikuler, antara lain :
- Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
- Majelis Ta’lim Ba’da Maghrib malam Selasa dan Kamis (khusus santri putera)
- Majelis Ta’lim Ba’da Magrib malam Rabu (Khusus Puteri)
- Kegiatan Muhadhoroh / Narasi Ilmiyah
- Pembacaan Maulid Shimtuddurar Malam Kamis Ba’da Isya (Khusus santri putera)
- Penyelennggaraan dan Pelatihan Fardu Kifayah (bagi santri putera dan puteri)
- Pembacaan Qasidah Burdah (khusus santri puteri)
- Pendalaman kitab kuning (pengajian halaqah) malam hari dirumah asatidzah senior.
- Sholat Asar berjamaah bagi santri TKA/TPA Diniyah Awwaliyah
- Perlombaan cerdas cermat agama untuk mengisi hari-hari libur setelah selesai penyelenggaraan tiap ujian.
Alumni dan eks santri sejak pertama kali diluluskan sampai sekarang mencapai kurang lebih seribu orang tersebar dikawasan Kalimantan Selatan dan sekitarnya, umumnya para alumni menjadi panutan masyarakat sekitar dan menjadi pimpinan Madrasah / Ponpes / Majelis Ta’lim ditempat asalnya dan ada yang menjadi Dosen, Guru Agama Islam Honorer, Penghulu, PNS dan pejabat daerah.
Sebagian dari alumni ada yang memberikan perhatian dan sumbangan secara finansial dan material kepada almamaternya tempat mereka menempuh pendididkan dulu.
P E N U T U P
Demikian sekilas Profil Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary Dalampagar Ulu Martapura Timur Kalimantan Selatan. Seluruh Civitas Pondok Pesantren mengharapkan apresiasi, perhatian dan kepedulian semua pihak baik swasta, perorangan maupun instansi pemerintah daerah/pusat untuk ikut serta merasa memiliki tanggung jawab bersama terhadap pondok pesantren ini, karena ini adalah bagian asset bangsa yang ikut serta mencerdaskan ruhani generasi muda muslim yang religius dan mempunyai kecerdasan intelektualitas yang harus selalu berbanding lurus untuk menggapai kesejahteraan duniawi dan kebahagiaan Ukhrowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar