Ponpes Salafiyah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary

Jenjang Pendidikan : TKA/TPA Tingkat Ula Tingkat Wustho Tingkat ‘Ulya dan Wajar Dikdas. Email/Facebook : sullamululum@gmail.com Contact Person : Al Ustadz H.M. Mazani AR (0813-4826-5267) Al Ustadz H. Abdul Halim ZA. (0813-5144-6809) Rek. BNI Kanca Banjarbaru No. 0180907055 Bank Kalsel Cabang Martapura : No. 009.03.01.17433.8 BRI Kanca Martapura No. 0242.01.012172.53.6

  • Beranda
  • Sejarah Madrasah
    • Data Pendirian
    • Koleksi Photo
  • Maklumat Madrasah
    • Pengumuman
    • Artikel Ke Islaman
    • Biografi Ulama
  • Ruang ISMA
    • Kegiatan ISMA
  • Alumni Ulya
    • Galeri Photo Alumni
    • Kisah Nabi
  • News

Selasa, 25 Desember 2012

Data Dewan Asatidzah Tahun Pelajaran 2012 / 2013


Data Asatidzah 2012-2013
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 23 Desember 2012

Kedua Orangtua Nabi SAW Pasti di Surga!



Seorang mukmin tak akan mengingkari bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, nabi yang memiliki kemuliaan dan derajat yang tertinggi, baik di langit maupun di bumi. Kemuliaannya dinyatakan oleh Allah SWT dengan firman-Nya yang artinya, "Dan sesungguhnya Engkau (ya Muhammad) benar-benar berada di atas akhlak yang agung." (QS Al-Qalam: 4).
Jika yang kecil menyifati sesuatu dengan "agung", yang dewasa belum tentu menganggapnya agung. Tetapi jika Allah, Yang Mahabesar menyifati sesuatu dengan kata "agung", tidak dapat terbayangkan betapa besar kekuatan. Dan sudah tentu, makhluk yang agung tidak mungkin keluar kecuali dari rahim yang agung pula.
Kemuliaan Nabi Muhammad SAW mencakup segala hal, termasuk nasabnya (keturunannya). Beliaulah manusia yang paling baik nasabnya secara mutlak. Nasab beliau berada di puncak kemuliaan. Musuh-musuh beliau pun memberi pengakuan atas hal tersebut.
Nabi SAW pernah menjelaskan bahwa nasabnya (keturunannya), yakni ayah, kakek, dan seterusnya, adalah orang-orang suci dan orang-orang pilihan. Dalam sebuah riwayat At-Tirmidzi dari Abbas bin Abdul Muthalib, beliau mengatakan, "Aku Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluk, maka Dia telah menjadikan aku dalam sebaik-baik bagian mereka, kemudian Dia menjadikan mereka dua bagian, maka Dia menjadikan aku dalam sebaik-baik bagian mereka, kemudian Dia menjadikan mereka beberapa kabilah, maka Dia menjadikan aku dalam sebaik- baik kabilah mereka; kemudian menjadikan mereka beberapa keluarga, maka Dia menjadikan aku dalam sebaik-baik keluarga dan sebaik-baik diri di antara mereka. "
Dalam hadits lain beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah telah memilih Ismail dari (antara) anak Ibrahim, dan Dia telah memilih keturunan Kinanah dari keturunan Ismail, dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, dan Dia telah memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy, dan Dia telah memilih aku dari Bani Hasyim. "
Dari hadits-hadits di atas jelaslah, beliau adalah keturunan orang-orang pilihan, dan beliau adalah keturunan Nabi Ismail, putra Ibrahim.
Ayah Nabi SAW, yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, wafat tatkala Nabi SAW berada dalam kandungan ibundanya. Sedangkan ibunda Nabi SAW, Aminah Az-Zuhriyah, wafat tatkala Nabi SAW berusia 6 tahun.
Ayah-bunda Nabi termasuk penduduk Makkah yang tergolong ahlul fatrah, maksudnya orang-orang yang hidup di Makkah pada zaman sebelum diutusnya seorang utusan Allah. Dalam kaitan dengan mereka, adalah sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW. Karena itu, tidak ada ancaman siksa sedikit pun untuk kaum yang belum masuk Islam saat itu, karena ajaran Islam memang belum diturunkan oleh Allah kepada umat manusia.
Selain termasuk ahlul fatrah, mereka bukan termasuk para penyembah berhala, orang-orang yang suka berjudi, minum minuman keras, berzina, dan perbuatan hina lainnya. Mereka berdua hidup sebagai masyarakat yang terhormat dan berperangai baik, apalagi orangtua mereka, Abdul Muthalib, adalah pembesar utama kota Makkah yang bertugas menjaga kemashlahatan Ka'bah dan suku Quraisy.
Ayah-bunda Rasulullah SAW adalah orang-orang yang selamat dan tidak terpengaruh oleh keyakinan Jahiliyyah, meskipun keduanya orang-orang yang hidup dalam masa fatrah. Demikian juga moyang beliau sampai Nabi Adam AS, tidak seorang pun dari mereka yang tergolong kafir dan musyrik. Sebagaimana ditegaskan dalam kitab Fathul 'allam bi Syarhi Mursyidil Anam, karya Sayyid Muhammad Abdullah Al-Jurdani, bahwa Rasulullah bersabda, "Aku selalu berpindah dari iga-iga yang suci dan rahim-rahim yang bersih."
Rasulullah adalah semulia-mulia makhluk. Beliau selalu berada dalam kemuliaan di sisi Allah SWT, sedangkan kemuliaan dan kekufuran jelas tidak mungkin berkumpul.
Di dalam kitab tersebut juga disebutkan sebuah hadits dari 'Urwah dari Aisyah RA yang menegaskan bahwa ayah dan bunda Rasulullah SAW diaktifkan kembali oleh Allah, lalu keduanya beriman kepada ajaran Rasulullah SAW, kemudian keduanya dimatikan kembali oleh Allah SWT.
Dengan keterangan-keterangan di atas dan berbagai keterangan lainnya, kaum muslimin meyakini bahwa ayah bunda Nabi adalah orang-orang suci, orang-orang pilihan, orang-orang yang diselamatkan dari kemusyrikan dan kekufuran serta perilaku-perilaku buruk kaum Jahiliyah. Sehingga, tempat mereka kelak adalah di dalam surga. Itulah keyakinan kita berdasarkan dalil-dalil dan bukti-bukti yang kuat yang kita dapatkan dari para ulama terpercaya.
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Nasihat Sayyidina Umar tentang Budaya Meniru



Madinah merupakan jantung peradaban Islam ketika itu. Umat Islam relatif masih mempertahankan gaya hidup sederhana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Namun jauh di luar kota Madinah, keadaannya sedikit berbeda. Banyak kota-kota yang telah mengenal kebudayaan imperium Romawi atau Persia memiliki kebiasaan menempatkan para pemimpin mereka di gedung-gedung megah, berpakaian mewah serta kebiasaan-kebiasaan aristokrat lainnya.

Sebagai khalifah Umar merasa khawatir para penguasa akan terjangkiti penyakit individualistik (tak perduli terhadap kondisi umat), materialistik (menumpuk kekayaan pribadi) dan hedonisitik (memburu kesenangan sesaat) sebagaimana para penguasa Persia dan Romawi.

Ia khawatir kebudayaan asing yang negatif tersebut dapat menggerus nilai-nilai bersahaja agama Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah. Untuk itu Umar merasa perlu untuk mengirimkan sepucuk surat kepada wali kota Azerbaijan, Uthbah bin Farqad.

Dalam hikayat Abu Utsman An Nahdi, Umar pernah mengirim surat kepada Uthbah, sang walikota Azerbaijan. Surat tersebut berisi peringatan Umar yang berbunyi

”Wahai Utbah bin Farqad! Jabatan itu bukan hasil jerih payahmu dan bukan pula jerih payah ayah dan ibumu. Karena itu kenyangkanlah kaum muslimin di negeri mereka dengan apa yang mengenyangkan di rumahmu, hindari bermewah-mewah, hindari memakai pakaian ahli syirik dan hindarilah memakai sutera.”

Teguran Umar ini berdasarkan hadis Rasulullah, "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum berarti dia bagian dari kaum itu."

Demikianlah umar memaknai peniruan (tasyabuh) atas budaya yang negatif sebagai sesuatu yang berbahaya. Sikap meniru juga menunjukkan lemahnya kepribadian yang menciptakan generasi bunglon yang gampang terombang-ambing dan kerjanya cuma mengekor.

Sementara budaya mengekor ini dibahasakan oleh Rasulullah dalam hadis: “Kamu telah mengikuti sunnah orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka.” (Anam)

Sumber
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 15 Desember 2012

SYEIKH ABDURRAHMAN SHIDDIQ AL-BANJARI




Ulama yang diriwayatkan ini adalah keturunan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari bin Haji Muhammad Afif bin Haji Anang Mahmud bin Haji Jamaluddin bin Kiyai Dipa Santa Ahmad bin Fardi bin Jamaluddin bin Ahmad al-Banjari. Jalur keturunan yang menyentuh Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, ulama dunia Melayu yang sangat terkenal, ialah bahwa ibunya bernama Shafura binti Mufti Haji Muhammad Arsyad bin Mufti Haji Muhammad As’ad. Ibu Mufti Haji Muhammad As’ad bernama Syarifah binti Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, yaitu daripada perkahwinan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari dengan Tuan Bajut.

Dari jalur yang lain pula bahwa ibu Muhammad Afif bernama Sari binti Khalifah Haji Zainuddin bin Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, iaitu daripada perkahwinan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari dengan Tuan Guat. Berdasarkan catatannya sendiri yang penulis peroleh daripada keturunan beliau di Sapat dan Tembilahan, Indragiri Hilir (1982) bahawa Haji Abdur Rahman Shiddiq lahir bulan Rabiulakhir, malam Khamis, sebelum Subuh, 1284 Hijrah/Agustus 1867 Masehi.   Penulis tidak sependapat dengan beberapa orang penulis yang menyebut bahwa Tuan Surgi Haji Abdur Rahman Shiddiq lahir pada tahun 1857 Masihi. Mengenainya barangkali satu kekeliruan menyesuaikan tahun 1284 Hijrah atau 1288 Hijrah ke tahun Masehi saja. Bahwa 1284 Hijrah bukan bersamaan dengan tahun 1857 Masihi tetapi yang betul ialah tahun 1867 Masihi. Catatan tambahan yang dilakukan oleh anaknya bahwa beliau wafat pada hari Senin, jam 5.40, 4 Sya’ban 1358 Hijrah/18 September 1939 Masihi, dalam usia 70 tahun.


PENDIDIKAN

Pendidikan dasarnya beliau diperoleh dari lingkungan keluarga Ulama Banjar yang ada hubungan dengan beliau. Baik kepada kedua-dua orang tuanya, maupun Abdur Rahman Shiddiq sendiri berhasrat untuk memperoleh ilmu yang banyak di Tanah Suci Mekah, namun beliau menempuh jalan yang berliku-liku. Tuan Haji Abdur Rahman Shiddiq banyak memperoleh ilmu di alam terbuka, bumi dipijak, langit dijunjung di beberapa tempat yang dirantaunya. Mulai Banjar berlayar ke Jawa, ke Sumatera, sambil berlayar, di rantau orang mengajar dan berusaha untuk memperoleh biaya untuk sampai ke Tanah Suci Mekah.

Perjuangannya adalah suci untuk memperoleh ilmu memartabatkan Islam, semangatnya adalah teguh kukuh tidak akan terabai dan tergugahkan. Sempat belajar dengan beberapa orang ulama di Padang, sambil berdagang emas dan perak di Padang. Beliau juga merantau ke daerah Tapanuli. Pernah mengajar kitab Sabilul Muhtadin, karangan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, datuk neneknya di Barus dan Natal di daerah Tapanuli. Berdasarkan catatan Tuan Haji Abdur Rahman Shiddiq bahwa dalam musim haji tahun 1306 Hijrah yang bererti bersamaan dengan Julai 1889 Masehi barulah cita-cita Tuan Haji Abdur Rahman Shiddiq sampai ke Mekah, dan tinggal di sana hingga tahun 1312 Hijrah/1894 Masihi. Oleh sebab Haji Abdur Rahman Shiddiq sampai di Mekah pada tahun tersebut di atas dinyatakan oleh beliau sendiri, maka penulis tidak sependapat dengan kenyataan Imran Effendy Hs dalam buku Pemikiran Akhlak Syekh Abdurrahman Shiddiq al-Banjari, halaman 16, 18 dan 63 yang menyebut bahawa Haji Abdur Rahman Shiddiq berangkat ke Mekah pada 1882/3 Masihi.

Catatan tulisan tangan Haji Abdur Rahman Shiddiq penulis miliki sejak tahun 1982 di Sapat daripada salah seorang keturunan beliau. Dalam catatan itu jelas bahwa sejak dilahirkan, catatannya berada di Padang pada 10 Zulhijjah 1305 Hijrah/18 Agustus 1888 Masihi, bahwa beliau bernama Abdur Rahman Shiddiq. Oleh sebab catatannya ditulis jauh sebelum beliau berada di Mekah, maka penulis juga tidak sependapat dengan buku di atas (halaman 18) yang menyebut bahawa gelar `Shiddiq’ diberikan oleh gurunya, al-Syata (maksudnya Sayid Abu Bakri asy-Syatha) di Mekah.Sewaktu belajar di Mekah, beliau bersahabat dengan beberapa orang, di antara mereka ialah Tuan Husein Kedah al-Banjari, keturunan Banjar yang dilahirkan di Kedah ini (lahir 1280 Hijrah/1863 Masihi) usianya lebih tua beberapa tahun daripada Haji Abdur Rahman (lahir 1288 Hijrah/1871 Masihi).
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 08 Desember 2012

Jadual Ujian Semester 2012 / 2013


Jadual Ujian 12-13
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 04 Desember 2012

Pengumuman Ujian Semester Pertama Tahun Pelajaran 2012 / 2013


Nomor   :  001    -USM/SU/W.U./12/2012                                                                                                     19 Muharram 1434 H.
Lamp      : 2 (dua) lembar                                                                                                                                   03 Desember 2012 M
Perihal   : Pelaksanaan Ujian Semester Madrasah tahun pelajaran 2012/2013

Kepada Yth. :
Para Santri Tingkat Diniyah Wustho & Tingkat Diniyah 'Ulya
Di -    T e m p a t

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Untuk mengevaluasi hasil belajar santri selama satu semester pelajaran tahun pelajaran 2012/2013, maka madrasah memandang perlu untuk melaksanakan evaluasi santri dalam bentuk Ujian Semester Madrasah (USM) dengan beberapa penjelasan sebagai berikut : 
       
    I.  PERSYARATAN CALON PESERTA & PELAKSANAAN UJIAN :
1.  Peserta terdaftar sebagai santri dengan dibuktikan adanya Buku SPP dan Nomor Induk Santri (NIS)
2.  Melunasi tunggakan Iuran SPP  selama satu semester pelajaran (Juli s/d. Desember 2012)
3.  Memenuhi kuota kehadiran santri minimal 50,01 % kehadiran selama satu semester pendidikan.
4.  Kegiatan pelaksanaan ujian dimaksud Insya Allah akan dimulai sejak Senin, 24 Desember 2012 sampai  dengan  Rabu, 02 Januari 2013 ( selama 9 hari ) Jadual ujian dan pengawas serta tata tertib terlampir.

   II.  BIAYA & TEMPAT PENDAFTARAN :                        
1.  Biaya pendaftaran persantri untuk Tingkat Diniyah Wustho & Tingkat Diniyah Ulya  sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah )
2.  Waktu pendaftaran sejak pengumuman ini dikeluarkan sampai hari Ahad, 23 Desember 2012.
3.  Tempat pendaftaran kepada masing-masing Guru Wali Kelas/Tingkat dari jam 08.00 s/d. 12.00. dikantor atau lokal belajar.
4.  Nomor peserta adalah Nomor Induk Santri (NIS) dan posisi lokal ditempat masing masing sebagaimana kegiataan belajar kecuali untuk kelas I Diniyah Ulya (santri puteri) ditempatkan di ruang aula.


  III.  FORMAT UJIAN / SOAL :
Format dan bentuk ujian, lisan atau  tulisan ketentuannya diserahkan kepada masing-masing Asatidzah pemegang mata pelajaran (Dars)

   IV.   LIBURAN PRA & pasca ujian semester  madrasah. :
Sebelum Ujian dilangsungkan kegiatan belajar libur Sabtu & Ahad, 22 & 23 Desember 2012. Dan setelah pelaksanaan Ujian Semester, liburan dimulai sejak hari Kamis, 03 s/d. Kamis, 10 Januari 2013. Turun kembali dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) kemadrasah pada hari Sabtu, 12 Januari 2013.

V.  hal – hal lain
Insya Allaj Buku Raport Santri  Insya Allah akan dibagikan pada waktu yang ditentukan kemudian. Karena itu kepada santri kelas II & III tingkat Diniyah Wustho dan Ulya yang belum menyerahkan Buku Raport, agar segera mengembalikan kepada Guru Wali Kelasnya masing-masing.

Demikian beberapa hal yang disampaikan berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan Ujian Semester Madrasah tahun pelajaran 2012/2013.  Atas perhatian dan dilaksanakannya ketentuan ini sebelumnya diucapkan terimakasih.

Madrasah “Sullamul ‘Ulum” Dalampagar Ulu Martapura Timur
Kepala Tingkat Diniyah Wustho,                                             Kepala Tingkat Diniyah 'Ulya,

H. Abdul Halim ZA.                                                                      H.M. Mazani AR.

Tembusan disampaikan kepada Yth. :
1. Pengurus Yayasan Al - Arsyadiyah
2. Plh. Pimpinan Pondok Pesantren. “Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary”
3. Guru Wali Kelas masing-masing kelas / tingkat Wustho & Ulya 

Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 10 November 2012

Mengenang Almaghfurlah Al Ustadz Guru H. Abdul Murid Rasyid


"Inna Lillahi Wa Inna Ilayhi Roji'un" telah berpulang ke Rahmatullah Al Ustadz Al Mukarram Bapak Giuru H. Abdul Murid Rasyid (Ketua Umum Yayasan Al Arsyadiyah) Pengajar tingkat Ulya Madrasah Sullamul Ulum

Hari : Malam Kamis, 07 Rajab 1423 H / 08 Juni 2011
Di : Rumah Sakit Umum Ulin Banjarmasin
Jam : Sekitar Pukul 19.30 Wita

Tanggal lahir : 10 Juni 1951
Usia : 60 tahun
Masa tugas : Juli 1981 (30 tahun)

Semoga Almarhum mendapat curahan rahmah dan maghfirah dari Allah SWT dan segala amal pengabdian beliau menjadi investasi jariyah di Akhirat serta keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan dan kesabaran...


(Biografi Singkat Al Maghfurlah)
Al Ustadz Al Mukarram Bapak Guru H. Abdul Murid Rasyid adalah salah seorang Asatidzah senior di jajaran Dewan Asatidzah Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary tingkat diniyah Ulya Madrasah Sullamul Ulum. Beliau di lahirkan di Desa Dalampagar Ulu Martapura Timur pada tanggal 10 Juni 1951.

Setelah beliu menyelesaikan pendidikan keagamaan tingkat Aliyah Sullamul Ulum(pada waktu) itu beliau bersama sama para sahabat dikampung beliau diantaranya Al Ustadz Al Mukarram Bapak Guru H.M. Mazani AR (Kepala tingkat diniyah Ulya Sullamul Ulum) Al Ustadz Al Mukarram Bapak Guru M. Hifni Afief (salah seorang dewan asatidzah Ulya sekarang ini, Al Ustadz Al Mukarram Bapak Guru M. Sibawaihi Sirajuddin (salah seorang dewan asatidzah Wustho sekarang ini), Almarhum Al Ustadz Al Mukarram Mohammad As’ad Arfan (pernah menjabat kepala tingkat Ibtidaiyah Sullamul Ulum) dan beberapa sahabat beliau lainnya pergi memperdalam ilmu agama Islam ke tanah jawa tepatnya memondok di Pondok Pesantren Datuk Kalampayan Bangil Jawa Timur pada masa itu dbawah asuhan dan bimbingan Maha Guru Al Alimul Allamah Al Arif Billah Asysyekh K.H.M. Syarwani Abdan (Rahimahullah Wa Yardhoh)


Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 04 November 2012

Mengutamakan Sahabat Nabi SAW



Oleh : Al Habib Muhammad Luthfi bin Yahya

Tafdhil sahabat adalah mengutamakan urutan yang tepat di antara mana yang harus didahulukan dan tepat kalau didahulukan. Dengan mengakhirkan salah satunya bukan berarti merendahkan atau mengurangi keutamaan yang terakhir. Semisal Imam Ali bin Abi Thalib. Sesuai urutan. Kalau saya contohkan orang mempunyai anak empat. Setelah tidak ada orang tuanva. Famili-famili sepakat bahwa pengganti orang tuanya adalah kakak pertama. Bukan berarti menyepelekan adiknya,sekalipun adiknya lebih pandai, lebih alim. Bukan berarti tnemojokan adiknya yang alim. Tapi semata-mata atas dasar ketuaannya, yang telah banyak makan asam garam dalam menialani kehidupan. Jadi sekali lagi satu atas dasar lebih lua, yang kedua dia anak pertama.

Khulafa al-Rasyidun yang pertama adalah Sayidina Abu Bakar, Nama aslinya Abdullah, Abdullah bin Abi Quhafah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Saad bin Tayim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib. Bertemu dengan silsilah nasab Nabi Saw. di Murrah. Dilahirkan di Makkah al-Mukarramah setelah lahirnya Rasulullah Saw., berselang satu tahun. Sayidina Abu Bakar terkenal sebelum masuk Islam! Akrab dengan Nabi Saw sebelum Baginda diangkat jadi Nabi. Semenjak lahir sampai masuk Islam Abu Bakar tidak pernah menyembah berhala. Akhlaknya dikenal baik oleh siapapun. Hadits-hadits yang menjelaskan tentang maqam (kedudukan) Abu Bakar banyak sekali. Nasab Abu Bakar bertemu dengan nasab Baginda Nabi Muhammad Saw. di datuk ke-8, Sayyid Ka’ab.

Sahabat Abu Bakar adalah Ahli diplomasi. Salah satu kecerdikannya ialah, ketika ia membangun sebuah tempat ibadah dan melakukan segala ritual agama di dalamnya, dengan tujuan agar ia tidak melanggar perjanjian dengan kaum Quraisy untuk senantiasa melakukan ibadah di dalam rumahnya. Demikian ini karena ia membangun tempat ibadah tersebut di atas lahan tanah miliknya sendiri, sehingga tidak bisa dikatakan bahwa ia keluar dari rumahnya. Ibnu al- Daghnah yang pada waktu itu menjadi mediator perjanjian pun tidak menuntut Abu Bakar.

Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 01 November 2012

Nomor Induk Santri dan Nama Tingkat Diniyah Wustho & Ulya 2012/2013


Data Santri Tahun 2012-2013 by SullamulUlum
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 31 Oktober 2012

Tata Tertib Madrasah 2012 / 2013


Tatib Madrasah 12-13
1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 25 Juli 2012

Abu Yazid Al Busthomy Dan Muridnya


Ada seorang pertapa di antara tokoh-tokoh suci terkenal di Bustham. Ia mempunyai banyak pengikut dan pengagum, tetapi ia sendiri senantiasa mengikuti pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh Abu Yazid. Dengan tekun ia mendengarkan ceramah-ceramah Abu Yazid dan duduk bersama sahabat-sahabat beliau.
Pada suatu hari berkatalah ia kepada Abu Yazid, “pada hari ini genaplah tigapuluh tahun lamanya aku berpuasa dan memanjatkan do’a sepanjang malam sehingga aku tidak pernah tidur. Namun pengetahuan yang engkau sampaikan ini belum pernah menyentuh hatiku. Walau demikian aku percaya kepada pengetahuan itu dan senang mendengarkan ceramah-ceramahmu”.

Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Lima Fakta Unik Tentang Ka'bah


KA'BAH merupakan kiblat salat bagi seluruh umat muslim di dunia. Ka'bah terdapat dalam area Masjidil Haram yang terletak di kota Makkah, Arab Saudi. Setiap tahunnya, jutaan muslim dari berbagai penjuru dunia datang ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah serta berziarah ke sejumlah tempat bersejarah di sana.

Dalam Ka'bah tidak terdapat benda apapun. Meskipun demikian, Ka'bah memiliki arti yang sangat penting bagi umat muslim. Berdasarkan sebuah riwayat, Ka'bah merupakan bangunan pertama yang diciptakan sejak penciptaan bumi.

Ka'bah memiliki rahasia tersembunyi, bahkan tempat-tempat sekitar ka'bah termasuk depan pintu Multazam merupakan tempat mustajab untuk berdoa.

Namun, tahukah Anda jika ternyata ada banyak fakta unik di balik kesucian bangunan Ka'bah? detikramadan menghimpun dari berbagai sumber, sedikitnya ada 5 fakta unik tentang Ka'bah.


1. Ka'bah mengeluarkan sinar radiasi

Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration (NASA), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat dipublikasikan melalui internet. Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang, website yang mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya.

Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 23 Juli 2012

Pemahaman Ahlussunnah Tentang Hadits an Nuzul


Ada sebuah hadits yang dikenal dengan nama Hadîts an-Nuzûl. Hadits ini diriwayatkan oleh al-Imâm al-Bukhari dan al-Imâm Muslim dalam kitab Shahih masing-masing. Redaksi hadits riwayat al-Bukhari adalah sebagai berikut: (Shahîh al-Bukhâri; Kitâb al-Shalât, Bâb al-Du’â Wa al-Shalât Âkhir al-Layl. Lihat pula Shahîh Muslim; Kitâb Shalât al-Musâfirîn Wa Qashruhâ; Bâb al-Targhîb Fî al-Du’â Wa al-Dzikr Fî Âkhir al-Layl Wa al-Ijâbah Fîh.)
“Telah mengkabarkan kepada kami Abdullah ibn Maslamah, dari Malik, dari Ibn Syihab, dari Abu Salamah dan Abu Abdillah al-Agarr, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:

يَنْـزِلُ رَبّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيلَةٍ إلَى السّمَاءِ الدّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللّيلِ الآخِر يَقُوْل: مَنْ يَدْعُونِي فَأسْتَجِيْب لهُ وَمَن يَسْألنِي فأعْطِيه وَمنْ يَسْتَغْفِرني فأغْفِر لهُ رواه البخاري

Hadîts an-Nuzûl ini tidak boleh dipahami dalam makna zhahirnya, karena makna zhahirnya adalah turun dari arah atas ke arah bawah, artinya bergerak dan pindah dari satu tempat ke tampat yang lain, dan itu mustahil pada hak Allah. Al-Imâm an-Nawawi dalam kitab Syarh Shahîh Muslim dalam menjelaskan Hadîts an-Nuzûl ini berkata:
“Hadist ini termasuk hadits-hadits tentang sifat Allah. Dalam memahaminya terdapat dua madzhab mashur di kalangan ulama;

Pertama: Madzhab mayoritas ulama Salaf dan sebagian ulama ahli Kalam (teolog),
yaitu dengan mengimaninya bahwa hal itu adalah suatu yang hak dengan makna yang sesuai bagi keagungan Allah, dan bahwa makna zahirnya yang berlaku dalam makna makhluk adalah makna yang bukan dimaksud. Madzhab pertama ini tidak mengambil makna tertentu dalam memahaminya, artinya mereka tidak mentakwilnya. Namun mereka semua berkeyakinan bahma Allah Maha Suci dari sifat-sifat makhluk, Maha Suci dari pindah dari suatu tempat ke tempat lain, Maha Suci dari bergerak, dan Maha Suci dari seluruh sifat-sifat makhluk.

Kedua: Madzhab mayoritas ahli Kalam (kaum teolog) dan beberapa golongan dari para ulama Salaf,
di antaranya sebagaimana telah diberlakukan oleh Malik, dan al-Auza’i, bahwa mereka telah melakukan takwil terhadap hadits ini dengan menentukan makna yang sesaui dengan ketentuan-ketentuannya. Dalam penggunaan metode takwil ini para ulama madzhab kedua ini memiliki dua takwil terhadap Hadîts an-Nuzûl di atas.

Pertama; Takwil yang nyatakan oleh Malik dan lainnya bahwa yang dimaksud hadits tersebut adalah turunnya rahmat Allah, dan perintah-Nya, serta turunnya para Malaikat pembawa rahmat tersebut. Ini biasa digunakan dalam bahasa Arab; seperti bila dikatakan: “Fa’ala al-Sulthân Kadzâ…” (Raja melakukan suatu perbuatan), maka yang dimaksud adalah perbuatan yang dilakukan oleh bawahannya dengan perintahnya, bukan raja itu sendiri yang melakukan perbuatan tersebut.

Kedua; takwil hadits dalam makna isti’ârah (metafor), yaitu dalam pengertian bahwa Allah mengaruniakan dan mengabulkan segala permintaan yang dimintakan kepada-Nya saat itu. (Karenanya, waktu sepertiga akhir malam adalah waktu yang sangat mustajab untuk meminta kepada Allah)” (An-Nawawi, Syarh Shahîh Muslim, juz 6, hal. 36).

Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 22 Juli 2012

Pesan & Kesan Santri Yang Di Tinggalkan



SAMBUTAN SANTRI YANG DITINGGALKAN
(Disampaikan oleh : Ahmad Sa’dillah)
(Ketua Ikatan Santri Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary)

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله  على  نعمه  الجزيلة.  و الصلاة  والسلام   على

صاحب الفضيلة . سيد نامحمد بن عبدالله.   وعلى  آله  وصحبه ومن تبعهم إلى يوم القيامة  اما بعد  :
           
Segala Puji hanya kepada Allah Swt. Atas segala Karunia dan AnugerahNya. Sholawat dan Salam selalu tercurah kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw pembawa Risalah dan pengajaran untuk alam semesta, pengemban Rahmat untuk seluruh jagat raya. Demikian juga Sholawat dan Salam teruntuk keluarga, sahabat dan orang yang selalu mengikuti beliau dalam ilmu, iman dan amal.
.
Hadirin yang terhormat,
    Mengawali sambutan pesan dan kesan dari santri yang ditinggalkan, sebelumnya diucapkan terimakasih atas kepercayaan para santri, untuk mewakili sambutan ini, meskipun diri pribadi ini bukanlah yang terbaik diantara rekan para santri semua.

    Telah kita simak dan dengarkan bersama, sambutan dari Kakak santri yang akan mengakhiri pendidikannya ditempat ini, ilustrasi dan gambaran suara hati mereka, tentang harapan, permohonan dan pinta yang tulus telah ia hantarkan baik terhadap Bapak dan Ibu Dewan Asatidzah, maupun terhadap kita sebagai santri yang masih bertahan disini, maupun masyarakat sekitar tempat kita belajar ini.

          Maka dalam kesempatan ini pula, kami ingin menyampaikan ucapan salam perpisahan, terkhusus untuk kakak santri yang akan menyelesaikan studynya disini. Kami atas nama adik-adik santri mengucapkan SELAMAT JALAN dan selamat melanjutkan perjalanan kehidupan, dalam mengemban misi nilai-nilai ke-Islaman, dikampung halaman kakak santri masing-masing, semoga segala jerih payah dan perjuangan kakak selama menuntut ilmu disini, akan berguna bagi keluarga, dan lingkungan sekitar kakak, dan setidaknya berguna bagi diri pribadi kakak sendiri, sebagai penerang dalam gulita dan penyejuk dalam dahaga.
Muhammad Sa'dillah (Ketua Ikatan Santri Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary (ISMA) Priode 2011/2012


1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 21 Juli 2012

Pesan dan Kesan Santri Yang Meninggalkan

PESAN & KESAN SANTRI KELAS III tingkat DINIYAH ‘ulya
MADRASAH SULLAMUL ULUM TAHUN PELARAJAN 2011 / 2012
Di Sampaikan Oleh : Muhammad Mardhotillah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله على نعمه الجريلة والصلاة والسلام على سيدناومولانا محمد ذى الأو صاف الكاملة وعلى آله وصحبه الذين  نالوا الدرجات العليا بالسبق فى نصرة الملة ومن تبعهم الى يوم  القيامة أما بعد  :

                Segala Puji dan Syukur kita hantarkan ke-Hadhirat Allah Swt Sang pencipta waktu dan perputaran masa, sehingga terus bergerak dan berjalan, hingga akhirnya menuju titik akhir kehidupan. Sholawat serta Salam senantiasa tercurah keharibaan Baginda Rasulillah Nabi Besar Muhammad Saw beliau senantiasa mendedikasikan segenap jiwa dan raganya demi untuk kedamaian dan keselematan ummat manusia baik didunia maupun diAkhirat, Rasulullah sebagai pendidik dan pengajar yang paripurna, segala khazanah keilmuan tersimpan dan terkandung pada beliau. Demikian juga Sholawat dan Salam tersambung kepada seluruh keluarga, shahabat dan orang-orang yang senantiasa eksis mengikuti alur Sunnah yang telah digariskan.
Hadirin yang terhormat,

           Sebuah perjumpaan dan akhirnya perpisahan,  semua itu tidak terlepas dari sebuah ornamen kehidupan, karena memang  bertemu, berkumpul, dan berpisah adalah bagian dari rotasi kehidupan di jagat raya ini. Demikian pula acara yang dilaksanakan pada hari ini, kita menjalankan perputaran dan peredaran dimensi kehidupan itu sendiri.

Dalam sambutan pesan dan kesan untuk yang meninggalkan, atas nama pribadi sebelumnya mohon maaf, sekiranya dalam penyampaian nanti terdapat kesalahan dan kekhilapan serta tidaklah diri pribadi, yang terbaik diantara rekan santri, yang mewakili sambutan ini.

Ada beberapa hal yang ingin kami  sampaikam berkenaan dalam suasana dan nuansa  acara pada hari ini, baik kepada Dewan Asatidzah, rekan santri adik kelas maupun kepada masyarakat sekitar Madrasah.
Muhammad Mardhotillah Menyampaikan Pesan & Kesan Santri Yang Meninggalkan

Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 11 Juli 2012

Alumni Ke-40 Diniyah Ulya Tahun Pejaran 2011/2012


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله القائل : يرفع الله الذين   أمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات, والصلاة والسلام على أفضل المخلوقات, سيدناومولانا محمد صاحب الايات البينات, الذى قال : طلب العلم فريضة على  كل مسلم ومسلمة , وعلى  آله وصحبه ومن  تبعهم الى يوم القيامة ,  وبعد  :
 

Atas nama Keluarga Besar Madrasah “Sullamul Ulum” Dalampagar Ulu Martapura Timur dalam kesempatan ini, mengucapkan "selamat jalan" kepada  para santri yang telah mengakhiri pendidikan Agama Islam dialmamater ini dan kini akan kembali kekampung halaman masing-masing. Meskipun tuntunan agama kita mengajarkan bahwa menuntut ilmu itu tidak mengenal ruang batas dan waktu namun dengan harapan, ini dapat menambah perbendaharaan ilmu iman dan amal serta dapat diimplementasikan apa yang telah diperoleh semasa menempuh studynya dan dapat berguna baik bagi diri pribadi alumni, keluarga serta lingkungan sekitarnya.

Kiranya album sederhana yang diterbitkan oleh bagian Tata Usaha Madrasah ini, dapat dijadikan sebagai perajut tali silaturrahmi baik antara para alumni dengan asatidzah maupun antara sesama alumni sebagai sahabat yang telah merasakan melodi kehidupan dikala suka maupun ketika berbagi rasa dalam meretas kehidupan menuntut ilmu. Dan kiranya pula album kecil ini dapat memberikan suatu makna dan guna serta sebagai pelipur lara dikala sedang kaganangan dan  dandaman yang karena sesuatu dan lain hal  tidak dapat bertemu seperti dulu lagi.

Akhirnya tiada besar harapan dan pesan kami para asatidzah, hanyalah agar para alumni selalu menjaga nama baik almamaternya dalam sikap dan tingkah laku dimana saja dan kiranya sertakanlah kami dalam doamu disetiap waktu.

Semoga segala amal usaha dan karya kebaikan kita semua, senantiasa menjadi amal jariyah dan kontribusi serta investasi pahala di Akhirat kelak. Dan bilamana taqdir Ilahi menggariskan kita dapat lagi dipertemukan, bila tidak disini semoga nanti dialam abadi, Amin Yaa Robbal Alamin.

Dalampagar Ulu, 01 Sya'ban 1433 H 

                          23 Juni 2012 M

         Kepala Diniyah Ulya,


        ( H.M. Mazani AR. )


Pembawa Acara (Sdr. Taufiq Isma'il Memandu Acara perpisahan
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 03 Juli 2012

Pengumuman Penerimaan Santri Baru Tahun Pelajaran 2012 / 2013

MADRASAH “SULLAMUL ‘ULUM”
DALAMPAGAR ULU MARTAPURA TIMUR KAL IMANTAN SELATAN
Tingkat Diniyah Wustho – Tingkat Diniyah 'Ulya 


PENGUMUMAN
Nomor : 01-PSB/SU/D/W.U./07/2012

Madrasah Diniyah “Sullamul Ulum” Dalampagar Ulu Martapura Timur Kalimantan Selatan berdiri sejak tgl. 14 Syawwal 1350 H bertepatan dengan tanggal 01 Juni 1931 M berstatus swasta dan otonom tidak berafaliasi dengan organisasi keagamaan dan politik tertentu.

Bertujuan :
Misi dan Visi didirikannya oleh para Ulama dan tokoh masyarakat pada waktu itu, adalah untuk membina insan ilmiyah religius dan bertaqwa kepada Allah SWT serta melestarikan dan mengamalkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah Waljama’ah.

Dalam Perkembangannya :

  1. Hasil lulusan dan alumni pertama sampai tahun ke- 38 saat ini yang tersebar dibeberapa daerah propinsi kawasan Kalimantan kini telah berhasil menjadi panutan masyarakat sekitarnya.
  2. Madrasah "Sullamul 'Ulum" mempunyai beberapa tingkatan dan berada dibawah naungan Pondok Pesantren “Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary”.
  3. Bagi para santri yang berprestasi dikelasnya, mendapat prioritas untuk diikutsertakan dalam kegiatan dan perlombaan yang bersifat ilmiyah dan mendapatkan bantuan pendidikan.

Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Khataman dan Wisuda Ke-XXII Santri TPA Sullamul Ulum tahun 2012

Acara Khataman dan Wisuda Santri TPA Unit 43 Sullamul Ulum Dalampagar Ulu Martapura Timur Kal-Sel.
Ahad, 28 Rajab 1433 H / 17 Juni 2012 M

Tempat : Halaman Madrasah Sullamul Ulum Unit II (berseberangan dengan Asrama Putera Arsyady) 

Putera dan Puteri yang akan membumikan al Quran di persada raya... Mohon kembali bimbingan dari para orang tua santri agar selalu menjaga anak anaknya untuk selalu dibimbing dengan suara dan alunan al Quran ...



Agar relung sanubarinya penuh dengan nilai Robbany... sehingga segala aktifitasnya selalu dalam tuntunan dan arahan nilai nilai yang Qur'any.... Semoga..


Kepada para santri wisuda.. perjuangan dalam mengemban nilai Qurani bagi anak anak semua masih sangat panjang.. diperlukan sikap mujahadah dan mudawah serta istiqomah untuk anak anak semua..............

Selamat untuk semuanya.....

Kepala TKA/TPA Sullamul Ulum
Dalampagar Ulu Martapura Timur Kal Sel,


(Al Ustadz H. Ahmady A. Hamid, Lc)



Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 01 April 2012

Sejarah Dan Proses Pembuatan Kiswah Baytullah



 Pada ka'bah kita sering melihat adanya Kiswah (kain/selimut hitam penutup ka’bah). Tujuan dari pemasangan kain itu adalah untuk melindungi dinding ka’bah dari kotoran, debu, serta panas yang dapat membuatnya menjadi rusak. Selain itu kiswah juga berfungsi sebagai hiasan ka’bahh.


Menurut sejarah, Kabah sudah diberi kiswah sejak zaman Nabi Ismail AS, putra Nabi Ibrahim AS. Namun tidak ada catatan yang mengisahkan kiswah pada zaman Nabi Ismail terbuat dari apa dan berwarna apa. Baru pada masa kepemimpinan Raja Himyar Asad Abu Bakr dari Yaman, disebutkan kiswah yang melindungi Ka’bah terbuat dari kain tenun.


Kebijakan Raja Himyar untuk memasang kiswah sesuai tradisi Arab yang berkembang sejak zaman Ismail as diikuti oleh para penerusnya. Pada masa Qusay ibnu Kilab, salah seorang leluhur Nabi Muhammad yang terkemuka, pemasangan kiswah pada Kabah menjadi tanggung jawab masyarakat Arab dari suku Quraisy.

Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah memerintahkan pembuatan kiswah dari kain yang berasal dari Yaman. Sedangkan empat khalifah penerus Nabi Muhammad yang termasuk dalam Khulafa al-Rasyidin memerintahkan pembuatan kiswah dari kain benang kapas.

Sementara itu, pada era Kekhalifahan Abbassiyah, Khalifah ke-4 al-Mahdi memerintahkan supaya kiswah dibuat dari kain sutra Khuz. Pada masa pemerintahannya, kiswah didatangkan dari Mesir dan Yaman.

Menurut catatan sejarah, kiswah tidak selalu berwarna hitam pekat seperti saat ini. Kiswah pertama yang dibuat dari kain tenun dari Yaman justru berwarna merah dan berlajur-lajur. Sedangkan pada masa Khalifah Mamun ar-Rasyid, kiswah dibuat dengan warna dasar putih. Kiswah juga pernah dibuat berwarna hijau atas perintah Khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah (sekitar abad 16 M) dan kiswah juga pernah dibuat berwarna kuning berdasarkan perintah Muhammad ibnu Sabaktakin.

Penggantian kiswah yang berwarna-warni dari tahun ke tahun, rupanya mengusik benak Kalifah al-Mamun dari Dinasti Abbasiyah, hingga akhirnya diputuskan bahwa sebaiknya warna kiswah itu tetap dari waktu ke waktu yaitu hitam. Hingga saat ini, meskipun kiswah diganti setiap tahun, tetapi warnanya selalu hitam.

Pada era keemasan Islam , tanggung jawab pembuatan maupun pengadaan kiswah selalu dipikul oleh setiap khalifah yang sedang berkuasa di Hijaz, Arab Saudi pada setiap masanya. Meskipun kiswah selalu menjadi tanggung jawab para khalifah, beberapa raja di luar tanah Hijaz pernah menghadiahkan kiswah kepada pemerintah Hijaz.

Dulu, kiswah yang terbuat dari sutera hitam pernah didatangkan dari Mesir yang biayanya diambil dari kas Kerajaan Mesir. Tradisi pengiriman kiswah dari Mesir ini dimulai pada zaman Sultan Sulaiman yang memerintah mesir pada sekitar tahun 950-an H sampai masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya sekitar akhir tahun 1920-an.

Setiap tahun, kiswah-kiswah indah yang dibuat di Mesir itu diantar ke Makkah melewati jalan darat menggunakan tandu indah yang disebut mahmal. Kiswah beserta hadiah-hadiah lain di dalam mahmal datang bersamaan dengan rombongan haji dari Mesir yang dikepalai oleh seorang amirul hajj.

Amirul hajj itu ditunjuk secara resmi oleh pemerintah Kerajaan Mesir. Dari Mesir, setelah upacara serah terima, mahmal yang dikawal tentara Mesir berangkat ke terusan Suez dengan kapal khusus hingga ke pelabuhan Jeddah. Setibanya di Hijaz, mahmal tersebut diarak dengan upacara sangat meriah menuju ke Mekkah.

Pengiriman kiswah dari Mesir pernah terlambat hingga awal bulan Dzulhijjah. Hal itu terjadi beberapa waktu setelah meletusnya Perang Dunia I. Keterlambatan pengiriman kiswah terjadi akibat suasana yang tidak aman dan kondusif akibat Perang Dunia I.

Melihat situasi yang kurang baik pada saat itu, Raja Ibnu Saud (pendiri Kerajaan Arab Saudi) mengambil keputusan untuk segera membuat kiswah sendiri mengingat pada tanggal 10 Dzulhijjah, kiswah lama harus diganti dengan kiswah yang baru. Usaha tersebut berhasil dengan pendirian perusahaan tenun yang terdapat di Kampung Jiyad, Mekkah.

Setelah Perang Dunia I berakhir, Raja Farouq I dari Mesir kembali mengirimkan kiswah ke tanah Hijaz. Namun melihat berbagai kondisi pada saat itu, pemerintah Kerajaan Arab Saudi dibawah Raja Abdul Aziz Bin Saud memutuskan untuk membuat pabrik kiswah sendiri pada 1931 di Makkah. Hingga akhirnya kiswah dibuat di Arab Saudi hingga saat ini.

Kain kiswah memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Pintalan-pintalan benang berwarna emas maupun perak bersatu padu merangkai goresan kalam Ilahi. kiswah menjadi sangat berharga, bukan hanya karena firman-firman Allah SWT yang suci yang dipintal pada kiswah, tetapi juga karena keindahan dan eksotisme pintalan benang berwarna emas dan perak pada permukaannya.

Perpaduan warna emas dan perak pada kaligrafi yang menghiasi kiswah tersebut memiliki nilai seni yang luar biasa. Sebab pembuatannya membutuhkan skill dan bakat yang luar biasa karena tidak semua orang mampu membuat seni seindah itu. Kiswah merupakan simbol kekuatan, kesederhanaan, juga keagungan.



Proses Pembuatan Kiswah Kiswah pertama kali dibuat dibuat oleh seorang pengrajin bernama Adnan bin Ad dengan bahan baku kulit unta. Namun dalam perkembangannya, kiswah dibuat dari kain sutera. Untuk membuat sebuah kiswah memerlukan 670 kg bahan sutera atau sekitar 600 meter persegi kain sutera yang terdiri dari 47 potong kain. Masing-masing potongan tersebut berukuran panjang 14 meter dan lebar 95 cm.

Ukuran itu sudah disesuaikan untuk menutupi bidang kubus Kabah pada keempat sisinya. Sedangkan untuk hiasan berupa pintalan emas diperlukan 120 kg emas dan beberapa puluh kg perak.

Sejak 1931, kiswah untuk menutupi Kabah diproduksi di sebuah pabrik yang terletak di pinggir kota Mekkah, Arab Saudi. Dalam pabrik tersebut, pembuatan kiswah dilakukan secara modern dengan menggunakan mesin tenun modern. Di pabrik kiswah yang areanya seluas 10 hektare itu dipekerjakan sekitar 240 perajin kiswah.

Dalam pabrik tersebut, kiswah dibuat secara massal. Di sanalah semuanya disiapkan dari perencanaan, pembuatan gambar prototipe kaligrafi, pencucian benang sutera, perajutan kain dasar, pembuatan benang dari berkilo-kilo emas murni dan perak hingga pada pemintalan kaligrafi dari benang emas maupun perak, lalu penjahitan akhir.

Meskipun kiswah tampak hitam jika dilihat dari luar, namun ternyata bagian dalam kiswah itu berwarna putih. Salah satu kalimat yang tertera dalam pintalan emas kiswah adalah kalimah syahadat, Allah Jalla Jalallah, La Ilaha Illallah, dan Muhammad Rasulullah . Surat Ali Imran: 96, Al-Baqarah :144, surat Al-fatihah, surat Al-Ikhlash terpintal indah dalam benang emas untuk menghiasi kiswah.

Kaligrafi yang digunakan untuk menghias kiswah terdiri dari ayat-ayat yang berhubungan dengan haji dan Kabah juga asma-asma Allah yang dimuliakan. Hiasan kaligrafi yang terbuat dari emas dan perak tampak berkilau indah saat terkena cahaya matahari.

Karena menggunakan bahan baku dari benda-benda yang sangat berharga seperti sutera, emas, maupun perak, harga kiswah ini menjadi sangat mahal sekitar Rp 50 miliar.

Sehingga setiap tahun Jawatan Wakaf Kerajaan Arab Saudi harus menyediakan dana sekitar Rp 50 miliar untuk pembuatan kiswah. Menurut sejarah, tradisi penggantian kiswah yang dilakukan setiap tahunnya sudah ada sejak masa Khalifah Al-Mahdi yang merupakan penguasa Dinasti Abbasiyah ke-IV.

Tradisi tersebut bermula ketika, Khalifah al-Mahdi naik haji kemudian penjaga Kabah melapor kepadanya tentang kiswah yang pada saat itu sudah mulai rapuh dan dikhawatirkan akan jatuh. Mendengar laporan yang memprihatinkan itu, Al-Mahdi memerintahkan agar setiap tahun kiswah diganti.

Sejak saat itu, kiswah untuk Ka’bah selalu diganti setiap tahun pada musim haji dan menjadi sebuah tradisi yang harus selalu dijalankan. Dengan demikian tidak ada lagi kiswah yang kondisinya memprihatinkan.

Pasalnya, setiap kiswah hanya memiliki masa pakai Ka’bah selama satu tahun. Bahkan, kiswah bekas dipakai Ka’bah ada yang dipotong-potong kemudian potongan tersebut dijual sebagai penghias rumah maupun kantor.
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Postingan Lebih Baru
Langganan: Postingan (Atom)

Donasi / Infaq

Posting Terkini

Tilawatil Quranil Karim

  • RSS Feed
  • Facebook
  • Twitter
  • Google
  • Yahoo
  • YouTube

Tayangan Video

Entri Populer

  • Pesan dan Kesan Santri Yang Meninggalkan
  • Pesan & Kesan Santri Yang Di Tinggalkan
  • Alumni Ke-40 Diniyah Ulya Tahun Pejaran 2011/2012
  • Sejarah Singkat Ponpes Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary
  • Daftar Nama Penyumbang Rencana Reuni Akbar Alumni Sullamul Ulum 2016
  • ‎"Mutiara yang tersimpan di Dalampagar Ulu"
  • Undangan Peringatan Maulid Nabi SAW Tahun 1435 H
  • Mengenang Almaghfurlah Al Ustadz Guru H. Abdul Murid Rasyid
  • Alumni Ke-45 Tingkat Ulya tahun pelajaran 2016/2017

Sesepuh Ponpes

Sesepuh Ponpes
Al Ustadz H.M. Hifni Afief

Pimpinan Ponpes

Pimpinan Ponpes
Al Ustadz H.M. Mazani AR

Kelulusan Alumni Ke-44

Kelulusan Alumni Ke-44

Kelulusan Alumni Ke 43

Kelulusan Alumni Ke 43
Penyerahan Syahadah Alumni Diniyah Ulya tahun 2015

Kelulusan Alumni Ke 42

Kelulusan Alumni Ke 42
Penyerahan Syahadah Alumni Diniyah Ulya tahun 2014

Kelulusan Alumni Ke 41

Kelulusan Alumni Ke 41
Penyerahan Syahadah Alumni Diniyah Ulya tahun 2013

Kelulusan Alumni Ke 40

Kelulusan Alumni Ke 40
Penyerahan Syahadah Alumni Diniyah Ulya tahun 2012

Kelulusan Alumni Ke 39

Kelulusan Alumni Ke 39
Penyerahan Syahadah Alumni Diniyah Ulya tahun 2011

Kelulusan Alumni Ke 38

Kelulusan Alumni Ke 38
Penyerahan Syahadah Alumni Diniyah Ulya tahun 2010

Kelulusan Alumni Ke 37

Kelulusan Alumni Ke 37
Penyerahan Syahadah Alumni Diniyah Ulya tahun 2009

Kelulusan Alumni Ke 36

Kelulusan Alumni Ke 36
Penyerahan Syahadah Alumni Diniyah Ulya tahun 2008

Arsip BlogS

  • ►  2018 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (5)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2015 (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (11)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (11)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (4)
    • ►  Juli (6)
  • ▼  2012 (24)
    • ▼  Desember (6)
      • Data Dewan Asatidzah Tahun Pelajaran 2012 / 2013
      • Kedua Orangtua Nabi SAW Pasti di Surga!
      • Nasihat Sayyidina Umar tentang Budaya Meniru
      • SYEIKH ABDURRAHMAN SHIDDIQ AL-BANJARI
      • Jadual Ujian Semester 2012 / 2013
      • Pengumuman Ujian Semester Pertama Tahun Pelajaran ...
    • ►  November (3)
      • Mengenang Almaghfurlah Al Ustadz Guru H. Abdul Mur...
      • Mengutamakan Sahabat Nabi SAW
      • Nomor Induk Santri dan Nama Tingkat Diniyah Wustho...
    • ►  Oktober (1)
      • Tata Tertib Madrasah 2012 / 2013
    • ►  Juli (8)
      • Abu Yazid Al Busthomy Dan Muridnya
      • Lima Fakta Unik Tentang Ka'bah
      • Pemahaman Ahlussunnah Tentang Hadits an Nuzul
      • Pesan & Kesan Santri Yang Di Tinggalkan
      • Pesan dan Kesan Santri Yang Meninggalkan
      • Alumni Ke-40 Diniyah Ulya Tahun Pejaran 2011/2012
      • Pengumuman Penerimaan Santri Baru Tahun Pelajaran ...
      • Khataman dan Wisuda Ke-XXII Santri TPA Sullamul Ul...
    • ►  April (2)
      • Sejarah Dan Proses Pembuatan Kiswah Baytullah
    • ►  Maret (4)
  • ►  2011 (20)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Januari (1)
PENGURUS YAYASAN DAN KELUARGA BESAR " PONDOK PESANTREN SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY " TKA/TPA, TINGKAT DINIYAH AWWALIYAH, DINIYAH WUSTHO, DINIYAH ULYA MADTASAH SULLAMUL ULUM MENGAJAK BAPAK/IBU/SAUDARA (I) UNTUK TURUT SERTA TERLIBAT MENEGAKKAN HARAPAN DAN MEMBANGUN CITA-CITA BERSAMA MENCERDASKAN GENERASI, MEMBIMBING PUTERA PUTERI ISLAM AGAR MENJADI BINTANG-BINTANG ZAMAN YANG MEMBEBASKAN DARI BELENGGU KEBODOHAN, KETERBELAKANGAN, KEMISKINAN ILMU PENGETAHUAN MENDOBRAK KEBEKUAN DAN KEJUMUDAN MEMBAWA UMMAT BERGERAK DAN BERPRESTASI DENGAN PENUH RIDHO ALLAH SWT. WASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLAH WABAROKATUH

Label TagS

  • ALBUM ALUMNI (18)
  • ARTIKEL DINIYAH (17)
  • DATA MADRASAH (5)
  • Data Santri (1)
  • Kajian KEISLAMAN (1)
  • KEGIATAN ISMA (6)
  • MAKLUMAT MADRASAH (20)
  • Obituary (2)
  • SIRAH AULIYA ALLAH (6)
  • Software (2)
.
Tweet
Share

[Get This]
Copyright © 2015 Madrasah Sullamul Ulum Dalampagar Ulu Martapura Timur Kalimantan Selatan 70617. Diberdayakan oleh Blogger.