Sabtu, 21 Juli 2012

Pesan dan Kesan Santri Yang Meninggalkan

PESAN & KESAN SANTRI KELAS III tingkat DINIYAH ‘ulya
MADRASAH SULLAMUL ULUM TAHUN PELARAJAN 2011 / 2012
Di Sampaikan Oleh : Muhammad Mardhotillah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله على نعمه الجريلة والصلاة والسلام على سيدناومولانا محمد ذى الأو صاف الكاملة وعلى آله وصحبه الذين  نالوا الدرجات العليا بالسبق فى نصرة الملة ومن تبعهم الى يوم  القيامة أما بعد  :

                Segala Puji dan Syukur kita hantarkan ke-Hadhirat Allah Swt Sang pencipta waktu dan perputaran masa, sehingga terus bergerak dan berjalan, hingga akhirnya menuju titik akhir kehidupan. Sholawat serta Salam senantiasa tercurah keharibaan Baginda Rasulillah Nabi Besar Muhammad Saw beliau senantiasa mendedikasikan segenap jiwa dan raganya demi untuk kedamaian dan keselematan ummat manusia baik didunia maupun diAkhirat, Rasulullah sebagai pendidik dan pengajar yang paripurna, segala khazanah keilmuan tersimpan dan terkandung pada beliau. Demikian juga Sholawat dan Salam tersambung kepada seluruh keluarga, shahabat dan orang-orang yang senantiasa eksis mengikuti alur Sunnah yang telah digariskan.
Hadirin yang terhormat,

           Sebuah perjumpaan dan akhirnya perpisahan,  semua itu tidak terlepas dari sebuah ornamen kehidupan, karena memang  bertemu, berkumpul, dan berpisah adalah bagian dari rotasi kehidupan di jagat raya ini. Demikian pula acara yang dilaksanakan pada hari ini, kita menjalankan perputaran dan peredaran dimensi kehidupan itu sendiri.

Dalam sambutan pesan dan kesan untuk yang meninggalkan, atas nama pribadi sebelumnya mohon maaf, sekiranya dalam penyampaian nanti terdapat kesalahan dan kekhilapan serta tidaklah diri pribadi, yang terbaik diantara rekan santri, yang mewakili sambutan ini.

Ada beberapa hal yang ingin kami  sampaikam berkenaan dalam suasana dan nuansa  acara pada hari ini, baik kepada Dewan Asatidzah, rekan santri adik kelas maupun kepada masyarakat sekitar Madrasah.
Muhammad Mardhotillah Menyampaikan Pesan & Kesan Santri Yang Meninggalkan


Hadirin yang terhormat,
      Selama berpuluh tahun kami para santri kelas III Tingkat Diniyah Ulya, belajar ilmu-ilmu keIslaman, bahkan ada yang mulai dari Taman Kanak-Kanak Al-Quran, hingga dipenghujung pendidikan di almamater ini, tiada terhingga jasa dan pengorbanan para Bapak dan Ibu Asatidzah dari TKA Al Quran sampai Diniyah Ulya yang telah “mewaqafkan” diri dan jiwa mereka, untuk terus memberikan siraman ilmu agama Islam, menyemai kedamaian relung hati kami yang tandus dan gersang dengan sentuhan nilai-nilai religi, sehingga kami dapat menghiasi dan menaburi etika kehidupan ini dengan prilaku yang bermakna dan berguna.

Para Asatidzah tidak mengenal rasa lelah dalam mengabdi dan membimbing, tiada terucap rasa kepenatan dalam memberikan warna tentang ke-Islaman, suatu goresan yang tulus yang terpancar dalam perbuatan dan pengabdian, untuk selalu mendidik dan membimbing kami, hanya kami yang kadang letih dan lelah, sehingga kadang pula tertinggal dalam mengikuti pelajaran.

Keinginan dan harapan Asatidzah hanyalah agar kita sebagai santri mampu menjadi insani yang peduli dengan lingkungan sekitar, dapat menterjemahkan nilai-nilai ke-Islaman dalam prilaku dan mempunyai kecerdasan dan kematangan nurani yang harus berbanding lurus untuk meniti dimensi dan sketsa kehidupan ini.

Sejalan dengan itulah dalam kesempatan baik ini, kami atas nama rekan para santri yang akan meninggalkan almamater yang penuh kenangan indah ini, mengucapkan terima kasih yang luas tak bertepi, penghargaan yang tulus dari lubuk hati, atas jasa, pengabdian, pengorbanan dan kepedulian Bapak dan Ibu Asatidzah   dari TKA Al Quran sampai Diniyah Ulya dalam membimbing dan mendidik kami selama ini, yang telah memberikan  pelajaran ilmu-ilmu ke-Islaman sebagai oasis ditengah kegersangan dan kekering kerontangan, dalam kami menapaki perjalanan kehidupan disemesta raya ini. Dan sehingga kami pun dapat mengenal arti dan makna esensi kehidupan serta mengarahkan kami dalam etika pergaulan  yang teduh dan rindang.

Mungkin hanya kata yang terucap seperti inilah, yang dapat kami sampaikan selain do’a yang selalu kami panjatkan dan pintakan kepadaNya, untuk kesehatan, keselamatan dan panjang umur kepada para Asatidzah yang telah memberikan dan menunaikan tugas pengabdian dan  kepada kami dan rekan santri lainnya. Pengabdian Asatidzah itu adalah bagian dari amal jariyah yang akan selalu mengalir, dan nilai jariyah ini tidaklah dapat  terbalas  dengan nominal finansial berapapun juga,  karena terlalu besar manfaat dan kebaikannya.

Hadirin yang terhormat,
Dibalik rasa terimakasih dan penghargaan, dari relung hati yang terdalam kamipun seraya memohon ampun dan maaf atas segala bentuk kesalahan selama menempuh pendidikan, kami akan damai dalam melangkahkan kaki untuk kembali kekampung halaman masing-masing. Ridho para Asatidzah senantiasa menaungi   keilmuan dan menjadi barokah bagi kami untuk diamalkan dalam segala dimensi dan ranah kehidupan.

Karena Kami menyadari sepenuh hati dalam interkasi kegiatan kami belajar, sudah  tentu selama bertahun-tahun tahun kami belajar, sangat kami rasakan, terdapat begitu banyak bentuk kesalahan dalam tingkah dan laku, ucapan dan kata yang tidak berkenan dihati, ketidak disiplinan kami dalam mematuhi aturan yang ditetapkan Asatidzah dan lain lain bentuk kesalahan, kadang kami terlambat dan tidak semua dalam melaksanakan kewajiban kami termasuk dalam pembayaran iuran SPP, dan sewa asrama. Maka dengan kerendahan hati dan dari relung jiwa kami yang terdalam, kiranya para Asatidzah dan pihak pengelola dapat membukakan pintu maaf dan ampun, halal dan ridho, sehingga dengan adanya kemaafan dari Asatidzah, kami akan merasakan kedamaian dalam melangkahkan kaki, untuk kembali kekampung halaman masing-masing, dan dengan bekal Ilmu yang seadanya yang pernah Asatidzah berikan akan menjadi barokah dalam kami menempuh dan meniti kehidupan selanjutnya.

Bekal ilmu yang seadanya bukan karena kesalahan Asatidzah dalam menyampaikan, tetapi karena keterbatasan kami sendiri dalam memahami apa yang disampaikan, dan karena kami  kurang bersungguh-sunggu untuk menggapainya, tetapi   meski seadanya, namun dengan nilai barokah dari Bapak dan Ibu Asatidzah, akan menjadi bertambah dan berkembang.  

Terimakasih dan penghargaan yang tiada tara, kami sampaikan pula untuk ibunda dan ayahda kami tercinta, atas segala jerih payah mereka, merawat, membesarkan dan membiayai pendidikan kami sampai kini. Ditengah terik panasnya mentari dan dinginnya terpaan hujan, mereka rela bekerja dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab, demi untuk kelangsungan pendidikan kami. Dikeheningan malam nan sunyi mereka tadahkan doa dan pinta kehadhirat NYA, agar kami yang berada jauh dari sisi mereka, senantiasa sehat dan selamat serta mendapat barokah ilmu yang bermanfaat, duniawi dan ukhrowi.

Untuk ibunda dan ayahda diantara kami yang sudah mendahului, mereka tak sempat lagi menyaksikan anak-anaknya kini. Deraian air mata kami yang membasahi perasaan, sebagai bagian dari cinta dan rindu kami, yang selalu terselip untuk ibunda dan ayahda kami yang telah mendahului. Hanya selalu do’a dan amal jariyah yang dapat kami kirimkan untuk kedamaian mereka dialam sana. Terimakasih untuk ibunda dan ayahda kami semua. Doa kami selalu menyertai. Untuk ibunda kami, dibawah tapak kakimu mengalir negri sorgawi, direlung jiwamu terselip ridho Ilahi, kasih sayangmu pada kami putra-putrimu, luas tak bertepi.

Hadirin yang terhormat,
Pesan dan kesan ini terhantar pula untuk masyarakat disekitar madrasah ini, karena kami menyadari pula, diantara kami dalam bergaul dengan masyarakat disini, mungkin tidak sesuai dengan kondisi dan adat isitiadat disini, karena memang kami datang, dari tempat dan latar belakang yang kadang berbeda tingkah dan laku serta adat isitadatnya, karena itu kami mohon maaf, atas tingkah dan laku kami yang tidak berkenan, dalam pergaulan selama kami tinggal disini.

Kami juga tak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Bapak Pambakal  Dalampagar Ulu dan Pambakal sekitarnya serta kepada masyarakatnya, atas penerimaan kami untuk tinggal sementara ditempat ini dalam rangka menempuh study, kami sangat merasakan selama tinggal dan bergaul disini, keramahan masyarakatnya, suatu denyut kehidupan yang tenang, damai dan agamis, sehingga tidaklah berlebihan kalau Desa ini merupakan kampung halaman yang kedua bagi kami, dan kadang tidak sedikit pula para santri dan alumni akhirnya menjadi warga tetap disini, akibat proses dalam sebuah pertautan hati, dalam ikatan bahtera perkawinan, dan mereka kadang enggan lagi untuk pulang kekampung halaman asal, mungkin karena sedemikian menyatunya hati, jiwa dan raganya disini, inilah realitas yang terjadi.

Dan terakhir dari sambutan ini, kami hantarkan kepada rekan para santri adik kelas, yang akan terus menapaki perjuangan dalam menempuh pendidikan dan ilmu-ilmu agama di tempat ini, hanya pesan kami, Ikutilah andai ada sedikit nilai kebaikan dari kami selama kita sama-sama menuntut ilmu, meskipun kami sangat memahami, tingginya kelas dan tingkat tidaklah juga itu menunjukkan, bahwa kami selalu yang terbaik dan benar. Karena itu bilamana tingkah laku kami yang tidak baik, selama belajar, serta kualitas prestasi kami yang mengecewakan, kiranya dapat dijadikan sebagai pengalaman dan bahan evaluasi untuk tidak dicontoh dan diikuti.

Rekan adik santri yang kami sayangi.
                Bertahun tahun pula kita bergaul dan berteman, baik dalam suka maupun dalam duka, duka dalam artian dan disebabkan karena diantara kita, kadang ada yang terlambat mendapat kiriman finansial atau suplay logistik, sehingga diantara kita berbagi rasa dalam sebuah kebersamaan untuk dimakan bersama, dan semua itu akan menjadi sebuah romantisme dan kenangan kehidupan kita nanti.

Dalam interkasi kita bergaul, sudah pasti terdapat banyak salah dan khilaf. baik kata, laku dan hal lain yang berhubungan dengan hak kemanusiaan, karena itulah, dalam kesempatan ini, kami tak lupa pula untuk mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan diantara kita selama ini, dan kiranya rekan adik santri dapat memaafkannya dengan penuh ketulusan.

Hadirin yang berbahagia,
                Menutup sambutan ini, kepada semuanya, kembali kami mohonkan doa dan pinta ke-HadhiratNya untuk kami, yang akan segera mengakhiri pendidikan disini, meskipun tuntunan agama kita mengajarkan, bahwa menuntut ilmu itu tidak mengenal ruang, batas, dan waktu, namun semoga kami akan selalu menjadi orang yang mengembangkan nilai-nilai keilmuan yang pernah kami raih disini, sehingga kami termasuk orang yang selalu belajar dan mengamalkannya.

Hadirin rekan santri semuanya.
                Memang sebuah perpisahan kadang melahirkan duka dan kepiluan, akibat proses kebersamaan dalam keakraban, namun semua ini harus kita terima sebagai aktifitas kehidupan dalam keniscayaan, yang terpenting bagi kita semua, bagaimana kita menjalani masa yang akan datang dengan hal yang lebih bermakna dan berguna, karena sesungguhnya kita berjalan dalam tiga dimensi kehidupan, masa lalu sebagai pengalaman dan kenangan, bilamana masa lalu itu buram dan suram, maka hendaklah kita renovasi dengan kebaikan dan perbaikan, masa sekarang sebagai realitas dan kenyataan, bilamana aktivitas kita sekarang memberi maslahat kepada sekitarnya, haruslah kita pertahanklan dan tingkatkan kualitas serta kuantitasnya. dan masa akan datang sebagai harapan sekaligus tantangan, jangan ada goresan duka dan putus asa dalam kita menghadapi dan menatapnya.

Semoga disuatu waktu dan tempat, kita akan kembali dapat dipertemukan dalam nuansa yang berbeda, untuk saling mengenang dan mengingatkan kembali, masa-masa terindah menuntut ilmu ditempat yang sarat kenangan ini, meski kita memahami, sesudah kami melangkahkan kaki, untuk kembali kekampung halaman masing-masing, kita tidak tahu akan berada dimanakah nantinya, kita hanya mengikuti jalannya kalender kehidupan dalam bingkai taqdir yang telah digariskan Allah Swt. Mungkin bila kita tidak bertemu lagi disini, kita akan berjumpa dialam Abadi, dibawah pohon kesturi. Akhirnya terima kasih atas perhatian, mohon maaf atas segala kesalahan, “sertakan kami dalam do’amu disetiap waktu.”

Kitab Al Quran adalah kalamnya Tuhan
Dibaca ummat Islam pagi, malam dan petang
Biarpun kita nantinya saling berjauhan…
Tetapi hati dan pikiran kita  tetap saling mengganang…

Tiknong kaleker pecah…
Pecah sabigi tinggal sebelah…
Kepada Guru-Guru dan kawan selamat berpisah…
Mohon do’a agar hidup kami selalu mendapat barokah…

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar