Kamis, 25 Juli 2013

Sejarah Singkat Ponpes Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary


SEKILAS PROFIL 
"PONPES SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY"
SERTA VISI DAN  MISINYA

Visi dan Misi  Pondok Pesantren


Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary yang hadir ditengah-tengah masyarakat Dalampagar Ulu Martapura Timur Kalimantan Selatan adalah hasil sebuah kreatifitas para Ulama dan tetuha masyarakat yang dalam kehadirannya mempunyai pandangan bahwa generasi yang Islami harus selalu dan senatiasa menjadi pilar utama sebuah komunitas ummat dalam menyambung syiar Islam di dunia ini, maka visi dan misi utama dari kehadiran pondok pesantren ini adalah : 
  • Mendidik santri (generasi muda Islam) yang mempunyai Akhlaqul Karimah dan mampu menyerap serta memelihara dan mempertahankan nilai nilai Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah yang telah diwariskan oleh  para Ulama Salafiyah terdahulu.
  • Menjadikan santri terampil, mempunyai wawasan luas, dapat berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya menurut nilai keIslaman.
  • Menumbuhkan dan memiliki kecerdasan jiwa, rasa dan karsa terhadap lingkungan sekitar dan sesamanya.
  • Mendorong santri agar tumbuh menjadi insan  yang inisiatif dan responsive.
  • Membentuk santri yang sehat dan kuat secara fisik jasmani dan mentalitas rohani.
Tujuan dan Strategi  Pondok Pesantren

Dengan terwujudnya pembinaan dan pengembangan Pondok Pesantren ini, akan berupaya menggulirkan aktifitas pendidikan Islamiyah bagi putera-puteri Islam yang memiliki :
  • Aqidah yang shohihah yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah baik dalam Ke-Tauhidan ( Ilmu kalam ) Akhlaq & Adab (Tasawwuf)  serta Fiqh (Syari’ah)
  • Akal dan Ruhani yang cerdas
  • Tubuh dan jasmani yang bersih dan sehat.
  • Menguasi dan memahami ilmu-ilmu dasar ke-Islaman untuk dapat membaca kitab kuning  (kutubussalafishsholih) 
  • Mengembangkan nilai - nilai keilmuan yang telah diperoleh kepada keluarga dan lingkungan sekitar dimana berada.

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN  

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren


Cikal bakal lahirnya Pondok Pesantren “Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary” yang berlokasi di Desa Dalampagar Ulu Kecamatan Martapura Timur (40 km dari ibukota provinsi Kalimantan Selatan) adalah dari pengajian dan pesantrian yang dipimpin langsung oleh Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (yang populer dengan sebutan Datuk Kalampayan) sekitar tahun 1774 M – 1812 M. setelah wafatnya beliau, pesantrian (Pengajian Halaqoh Salafiyah) dilanjutkan dan diteruskan oleh anak-anak dan cucu-cucu serta cicit Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (generasi pertama sampai ketiga) sekitar tahun 1812 M – 1900 M.

Pada tahun 1900 M – 1931 pesantrian dilanjutkan dan disambung oleh generasi keempat dan kelima dari Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary yang antara lain :

  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Isma’il Khatib
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Moh. Thoha bin H.M. Sa’ad
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Khalid
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Acil Lamak
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Zainal Ilmi
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Abdullah Khatib
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Ahmad Nawawi
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Syuja
Aktifitas pengelolaan dan pembinaan pendidikan keagamaan dan keilmuan serta amaliyah terus berlanjut dan berkembang setelah generasi kelima dan keenam dari zurriat Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary hingga ketujuh sekitar tahun 1931 M – 1988 M. diantaranya : 


  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru HM. Syarwani Abdan (bermakam di Bangil)
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Mohammad Noor (Kai Pengulu)
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Mohammad Arfan Qadhi
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Bajuri
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Mohammad Anwar
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Ahmad Bahagia
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Salman Jalil
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Sirajuddin Ahmad
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Mahmud Arsyad
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Muhammad Hamzah Ibrahim
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. Abdul Hamid Syarwani Arfan
  • Al Alimul Fadhil Tuan Guru H. A. Kasyfuddin


Perkembangan Bentuk Pondok Pesantren

Awal mula dari kehadiran Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary adalah sebuah Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah yang diberi nama Madrasah “Istiqomah” yang dibangun pada tanggal 14 Syawwal 1359 H. bertepatan dengan tanggal 01 Juni 1931 M. tanggal ini dipakai sebagai awal berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary sekarang ini.


Berdirinya Madrasah “Istiqomah” ini mengikuti corak dan gaya Madrasah Thawalib di-Padang Panjang. Pemerakarsanya adalah Tuan Guru H. Mohammad Thoha bin H.M. Sa’ad Padang dan dibawah pimpinan dan asuhan Tuan Guru H. Anwar dan Tuan Guru H. Muhammad Arfan.

Perkembangan Madrasah Istiqomah pada tahun 1951 M – 1963 M diganti namanya menjadi Madrasah Syar’iyyah yang dibina oleh Tuan Guru H. Zainal Ilmi kemudian dilanjutkan oleh Tuan Guru H. Mohammad Arfan dibawah pimpinan Tuan Guru H. Salman Jalil kemudian diteruskan oleh Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il.

Pada tahun 1963 M – 1988 terjadi lagi pergantian nama dari Madrasah Syar’iyyah kepada nama baru Madrasah "Sullamul 'Ulum" (pemberian nama oleh Tuan Guru H. Sya’rani Arief) ini karena perkembangan Madrasah ditambah dengan tingkat Aliyah Diniyah (menengah atas) dibawah binaan Bapak H.M. Bakri dipimpin oleh Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il dan pimpinan harian oleh Tuan Guru H. Mahmud Arsyad.

Pengembangan Pondok Pesantren


Seiring dengan perjalanan waktu dan dinamika kehidupan beragama, khususnya di Desa Dalampagar Ulu Martapura Timur, atas prakarsa pimpinan Madrasah pada waktu itu ( Tuan Guru H. Abdul Hamid Syarwani ) sejak tahun 1990-an M. sampai sekarang Madrasah Sullamul Ulum berubah nama dan statusnya ditingkatkan menjadi Pondok Pesantren “Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary” namun tetap menggunakan nama “Sullamul ‘Ulum” ditiap tingkatan sebagai penghormatan dan rasa ta’zhiem kepada yang memberikan nama pada waktu itu ( Tuan Guru H. Sya’rani Arief ) yang mana Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary saat ini membawahi tingkatan / jenjang pendidikan :
  • TKA/TPA (2 tahun)
  • Diniyah Awwaliyah (6 tahun)
  • Diniyah Wustho (3 tahun)
  • Diniyah ‘Ulya (3 tahun)
Pondok Pesantren sejak perubahan nama tahun 1990 M. dipimpin oleh Tuan Guru H. Abdul Hamid Syarwani. Dan sejak tahun 1998 M. sampai sekarang ini pimpinan pondok diserahkan kepada Guru H.M. Fadhil Zein dengan wakil (naib rois) Guru H.M. Mazani AR.


Karena Pondok Pesantren mempunyai jenjang dan tingkat sebagaimana tersebut diatas, maka untuk sub koordinasi dengan pimpinan pondok dalam hal manajemen kelangsungan pondok pesantren maka ditiap tingkat dipilih seorang Ustadz sebagai Kepala masing-masing tingkat seperti tersebut diatas.
Perkembangan terakhir dari dinamika pendidikan keagamaan di sekitar pondok pesantren ini, sejalan untuk menguatkan eksistensi dan keberadaan pondok pesantren sebagai sebuah asset ummat yang telah mencetak ribuan insan religus yang tersebar di kawasan Kalimatan Selatan pada khususnya dan Kalimantan dan sekitarnya pada umumnya. 

Maka pada awal Mei 2007 telah dibentuk sebuah yayasan yang mengelola pondok pesantren ini secara professional dan manajemen pendidikan kekinian dengan nama Yayasan Al - Arsyadiyah Notaries Neddy Farmanto, SH. Nomor Akta: 05 tahun 2007  

Langkah pertama yang dibenahi pihak yayasan adalah kembali merestrukturisasi jenjang /  tingkat yang berada dilingkungan Pondok Pesantren

Syekh Muhamad Arsyad Al-Banjary melalui sebuah rapat paripurna yayasan dengan segenap instrumen pondok pesantren pada hari Jum'at tanggal 08 Jumadil Awwal 1428 H / 25 Mei 2007 M. keputusan dituangkan dalam sebuah Berita Acara Keputusan Nomor : 03-YA/DPU/V/2007 dan berlaku efektif sejak tahun pelajaran 2007 / 2008  sebagai berikut :
  • TKA (1 tahun)
  • TPA (1 tahun)
  • Diniyah Awwaliyah (6 tahun)
  • Diniyah Wustho (3 tahun)
  • Diniyah ‘Ulya (3 tahun)
  • Wajar Dikdas Paket B*) (3 tahun)
*) Program Wajar Dinas dengan nomor dan tanggal piagam penetapan penyelenggaraan wajar diknas nomor : 335 / 2008 tanggal : 01 Agustus 2008


KEADAAN DAN FASILITAS PONPES

Keadaan Lembaga

Ruang Belajar 


Dalam kegiatan belajar mengajar santri saat ini, pondok pesantren mempunyai 16 ruang / lokal belajar digunakan secara bergiliran pagi dan sore. Untuk kegiatan belajar pagi untuk tingkat Diniyah Awwaliyah, Diniyah Wustho dan Diniyah Ulya. 

Dan kegiatan belajar sore bagi santri TKA/TPA, dan Diniyah Awwaliyah (santri yang masih merangkap pendidikan di SD) diharapkan kedepannya ruang lokal ini bisa ditambah agar masing-masing tingkat dapat menempati ruang lokal masing-masing agar pengelolaan ruang / kelas lebih tertib dan tidak tumpang tindih.

Asrama santri diperlukan untuk menampung santri yang datang dari berbagai daerah kecamatan dan kabupaten serta propinsi disekitar pondok pesantren. Saat ini hanya ada sebuah Asrama putera “Arsyadi” yang dibangun pada tahun 1981 dengan kontruksi kayu dua lantai yang dibangun oleh Yayasan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary yang mana waqaf tanahnya berasal dari Tuan Guru H. Zainal Ilmi. Asrama tersebut mempunyai 15 kamar tidur dan dapat menampung sekitar 75 orang santri. Saat ini asrama tersebut sudah mulai perlu direnovasi dan dibenahi segala fasilitas pendukungnya namun ketiadaan dana khusus untuk hal itu, dan tidak adanya anggaran daerah untuk renovasi asrama santri. 
\
Sedangkan asrama yang satunya bernama Asrama “Istiqomah” mempunyai 2 tingkat dan  7 kamar  dan dapat menampung santri 42 orang dulunya asrama tersebut bekas bangunan madrsah  Istiqomah (nama lain sebelum nama ponpes sekarang ini) keberadaan asrama itu saat ini sudah tidak ada lagi yang dibangun pada tahun 1966. hilangnya asrama tersebut tidak lepas karena ketiadaan alokasi dana renovasi biaya pemeliharaan sehingga hancur dimakan usia karena terbuat dari kontruksi kayu, tanah tersebut waqaf dari Datu H.M. Sa’ad. 

Dan karena keterbatasan daya tampung asrama sekarang ini, banyak santri yang bermukim untuk menempuh pendidikan diponpes ini, menumpang dan menyewa rumah-rumah penduduk disekitar pondok pesantren. Semoga kedepannya ada para agniya atau instansi yang peduli untuk menanam investasi mendirikan asrama santri, khusunya asrama puteri yang sekarang ini tidak ada.

Dan Asrama Santri Puteri Al Arsyadiayah  dari bangunan untuk tambahan local belajar sumbangan depdikdas tahun 2006. Karena local belajar masih dianggap memadai dan mencukupi maka bangunan tersebut difungsikan sebagai asrama santri puteri pada tahun 20011.  Dengan kapasitas sekitar 20 orang.

Ketenagaan

Pimpinan Pondok Pesantren


Pondok Pesantren dibawah asuhan / pimpinan Guru H.M. Fadhil Zein yang membawahi tingkat Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an & Taman Pendidikan Al-Qur’an (TKA/TPA) Madrasah Diniyah Awwaliyah, Madrasah Diniyah Wustho, dan Madrasah Diniyah Ulya dan sejak tahun pelajaran 2008/2009 Pimpinan dibantu oleh Wakil Pimpinan ( Badal Rois Ponpes ) Guru H.M. Mazani AR (merangkap sebagai Kepala Diniyah Ulya) karena pimpinan saat kini sudah sepuh.

Keadaan Asatidzah

Asatidzah tahun 20111/2012 yang mengabdi dilingkungan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary dari tingkat TKA/TPA sampai dengan Diniyah Ulya berjumlah 38 orang dan 61 % alumni dari Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary dan 39 % alumni Pondok Datuk Kalampayan Bangil Jawa Timur.  

Keadaan Santri


Santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary berasal dari sekitar ponpes. dan juga dari daerah luar kecamatan Martapura Timur dan luar kabupaten Banjar serta luar Provinsi Kalimantan Selatan. 

Kebanyakan latar belakang pekerjaan orang tua santri adalah petani dan wirausaha, dan yang menarik dari kehadiran santri luar (santri pemondok) adalah kebanyakannya dulunya orang tua santri pernah menempuh pendidikan dipondok pesantren ini sehingga diteruskan kembali oleh anak-anaknya untuk nyantri disini.

Perkembangan santri dalam menempuh pendidikan di Pondok Pesantren ini dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang sigmifikan, dan ini sangat menggembirakan kita semua sebagai bagian dan andil pondok pesantren untuk ikut serta berperan dalam mencerdaskan ruhani generasi Islam dan mempertebal rasa ke-Imanan dan ke-Tauhidan mereka serta mempertajam nilai  spiritual mereka dalam mengarungi kehidupan yang penuh kompetitif dan persaingan duniawi. 

Karena memperhatikan latar belakang ekonomi orang tua santri maka kepada kita semua wajib hukumnya untuk selalu memikirkan kelangsungan dan kelancaran pendidikan mereka agar tidak putus ditengah jalan, maka bea siswa dan orang tua asuh serta program lainnya adalah bagian dari jalan untuk memelihara agar mereka tetap eksis dalam menempuh pendidikan agamanya di pondok pesantren ini.


POLA PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN

Typologi Pondok Pesantren. 


Sesuai dengan garis dari pendahulu (para pendiri pondok pesantren ini) typology pondok pesanten mengacu kepada pendidikan agama dalam hal ini pengkajian ilmu-ilmu agama (Salafiyah) dan biasa disebut kurikulum lokal Diniyah namun tetap mengedepankan asas ahlussunnah :

المحافظة على القديم  الصالح  والأخذ  بالجديد الأصلح

“Mempertahankan tradisi lama yang baik dan menerima pembaharuan yang lebih baik”

Pola Pengelolaan Tata Usaha.

Untuk kelancaran manajemen adminstrasi pondok pesantren, maka tiap unit tingkatan mempunyai Tenaga administrasi sendiri-sendiri, dan untuk hal urusan eksternal dibawah koordinasi dan bimbingan pimpinan pondok yang juga mempunyai tenaga Administrasi (Tata Usaha) tersendiri, dan ini berjalan secara efektif dan selaras serta berkesinambungan.

Kurikulum dan Metode Pembelajaran


Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan dipondok pesantren ini adalah kurikukulum lokal diniyah mengacu kepada penggalian kitab-kitab kuning salafiyah ahlussunnah wal jama’ah. Sekitar 20 tahun ponpes juga melaksanakan pendidikan formal dengan kurikulum Depag dan Diknas untuk tingkat Tsanawiyah dan Aliyah (sejak 2007/2008 terlikuidasi) dan sebagai gantinya sejak tahun pelajaran 2008 / 2009 oleh Departemen Agama dan Dinas Pendidikan kabupaten Banjar, ponpes ini diikutsertakan dalam program Wajar Dinas dengan nomor dan tanggal piagam penetapan penyelenggaraan wajar diknas nomor : 335 / 2008 tanggal : 01 Agustus 2008 . 

Tetapi yang diprioritaskan adalah pendidikan non formal (Kurikulum Lokal Takhassus Diniyah) ini tidak terlepas dari warisan para ulama terdahulu dalam menghadirkan pondok pesantren ini ditengah-tengah masyarakat dan ini Insya Allah akan terus dipertahankan sebagai bagian ijtihad dan ikhtiar kolektif untuk tetap eksis menyelenggarakan pendidikan lokal non formal, karena sudah terbukti menghasilkan out put yang baik ditengah-tengah masyarakat.  

Metode pembelajaran menggunakan media tatap muka diruang belajar dan untuk tingkat TKA/TPA dan Diniyah Awwaliyah memakai system Guru Kelas sedangkan untuk tingkat Diniyah Wustho dan Diniyah ‘Ulya memakai system Guru Mata Pelajaran.

Kegiatan Ekstra Kurikuler


Untuk meningkatkan kualitas santri dalam berbagai disiplin ilmu, dan sebagai bekal terjun ketengah masyarakat, kegiatan tambahan yang bersifat ilmiyah, amaliyah terus dibenahi dan ditingkatkan dengan diadakannya kegiatan ekstra kurikuler, antara lain :

  • Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
  • Majelis Ta’lim Ba’da Maghrib malam Selasa dan Kamis (khusus santri putera) 
  • Majelis Ta’lim Ba’da Magrib malam Rabu (Khusus Puteri)
  • Kegiatan Muhadhoroh
  • Pembacaan Maulid Shimtuddurar Malam Kamis Ba’da Isya (Khusus santri putera)
  • Pembacaan Maulid Shimtuddurar Jum’at Pagi (Khusus santri puteri)
  • Penyelennggaraan dan Pelatihan Fardu Kifayah (bagi santri putera dan puteri)
  • Pembacaan Qasidah Burdah (khusus santri puteri)
  • Pendalaman kitab kuning (pengajian halaqah) malam hari dirumah asatidzah senior.
  • Pendalaman kitab kuning (pengajian halaqah) Jum’at pagi khusus santri puteri.
  • Sholat Asar berjamaah bagi santri TKA/TPA Diniyah Awwaliyah
  • Perlombaan cerdas cermat agama untuk mengisi hari-hari libur setelah selesai penyelenggaraan tiap ujian.
OUPUT DAN INPUT  

Alumni dan eks santri sejak pertama kali diluluskan sampai sekarang mencapai kurang lebih seribu orang tersebar dikawasan Kalimantan Selatan dan sekitarnya, umumnya para alumni menjadi panutan masyarakat sekitar dan menjadi pimpinan Madrasah / Ponpes / Majelis Ta’lim ditempat asalnya dan ada yang menjadi Dosen, Guru Agama Islam Honorer, Penghulu, PNS dan pejabat daerah. 

Sebagian dari alumni ada yang memberikan perhatian dan sumbangan secara finansial dan material kepada almamaternya tempat mereka menempuh pendididkan dulu.


P E N U T U P

Demikian sekilas Profil Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary Dalampagar Ulu Martapura Timur Kalimatan Selatan. Seluruh Civitas Pondok Pesantren mengharapkan apresiasi, perhatian dan kepedulian semua pihak baik swasta, perorangan maupun instansi pemerintah daerah/pusat untuk ikut serta merasa memiliki tanggung jawab bersama terhadap pondok pesantren ini, karena ini adalah bagian asset bangsa yang ikut serta mencerdaskan ruhani generasi muda muslim yang religius dan mempunyai kecerdasan intelektualitas yang harus selalu berbanding lurus untuk menggapai kesejahteraan duniawi dan kebahagiaan Ukhrowi. 

وفقنا اللّه وإيّاكم الى الطّريق الأقوم


Nara Sumber dan Team Editor :
Al Ustadz H.M. Fadhil Zein
Al Ustadz Akhmad Dairoby, M.Ed
Ali Sadikin Chalidy

1 komentar: